Koba (Antara Babel) - Polisi Resor (Polres) Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung menyumbang tiga ekor sapi kurban untuk dibagikan kepada masyarakat yang berhak menerimanya.
"Untuk saat ini baru ada tiga sapi, kemungkinan masih bertambah untuk dibagikan kepada masyarakat pada Hari Raya Idul Adha," kata Kapolres Bangka Tengah, AKBP M Zainul di Koba, Senin.
Ia menjelaskan, di Polres Bangka Tengah dibentuk panitia kurban tersendiri untuk membagikan sapi kurban tersebut kepada warga dengan sistem kupon.
"Ini bentuk kepatuhan anggota dalam menunaikan perintah agama dan kepedulian sosial kepada masyarakat sekitar," ujarnya.
Ia mengatakan, Polres Bangka Tengah selalu menyumbangkan atau turut berkurban setiap tahun untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
"Ada yang mengelolanya setiap tahun, siapa saja anggota yang ingin berkurban kami persilahkan dan namanya didata sebagai peserta kurban," ujarnya.
Ia menyatakan, berkurban ini bentuknya ibadah sehingga tidak dipaksakan tetapi berdasarkan kesadaran anggota itu sendiri.
"Ini menyangkut urusan amal ibadah masing-masing anggota, tidak dipaksakan dan yang ingin ikut berkurban kami akomodir," ujarnya.
Menurut dia, sebagai anggota polisi sangat penting dilakukan pembinaan mental spritual karena terkait dengan sikap dan prilaku dalam bekerja.
"Berkurban merupakan bentuk aplikasi dan aktualisasi diri sebagai insan yang patuh serta taat mengikuti ajaran agama," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014
"Untuk saat ini baru ada tiga sapi, kemungkinan masih bertambah untuk dibagikan kepada masyarakat pada Hari Raya Idul Adha," kata Kapolres Bangka Tengah, AKBP M Zainul di Koba, Senin.
Ia menjelaskan, di Polres Bangka Tengah dibentuk panitia kurban tersendiri untuk membagikan sapi kurban tersebut kepada warga dengan sistem kupon.
"Ini bentuk kepatuhan anggota dalam menunaikan perintah agama dan kepedulian sosial kepada masyarakat sekitar," ujarnya.
Ia mengatakan, Polres Bangka Tengah selalu menyumbangkan atau turut berkurban setiap tahun untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
"Ada yang mengelolanya setiap tahun, siapa saja anggota yang ingin berkurban kami persilahkan dan namanya didata sebagai peserta kurban," ujarnya.
Ia menyatakan, berkurban ini bentuknya ibadah sehingga tidak dipaksakan tetapi berdasarkan kesadaran anggota itu sendiri.
"Ini menyangkut urusan amal ibadah masing-masing anggota, tidak dipaksakan dan yang ingin ikut berkurban kami akomodir," ujarnya.
Menurut dia, sebagai anggota polisi sangat penting dilakukan pembinaan mental spritual karena terkait dengan sikap dan prilaku dalam bekerja.
"Berkurban merupakan bentuk aplikasi dan aktualisasi diri sebagai insan yang patuh serta taat mengikuti ajaran agama," ujarnya.
Editor : Aprionis
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014