Seorang lelaki calon pengantin merekayasa perampokan terhadap dirinya demi menikahi gadis idamannya di bawah sebuah jembatan di Kabupaten Aceh Timur.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Aceh Timur AKP Dwi Arys Purwoko di Idi, Kamis, mengatakan pelaku berinisial KM (25). Pelaku sebelumnya mengaku menjadi korban perampokan di bawah Jembatan Alue Nireh, Kabupaten Aceh Timur.
"Pelaku KM ditemukan warga dalam kondisi tangan terikat di bawah jembatan. Namun, setelah olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan saksi maupun pelaku, kasus tersebut ternyata rekayasa," kata AKP Dwi Arys Purwoko.
Perwira pertama Polri itu menyebutkan pelaku KM merekayasa perampokan karena kebutuhan ekonomi. Apalagi pelaku akan menikah dengan tunangannya warga Peudawa, Aceh Timur.
"Sedangkan persiapan pernikahan belum ada. Hanya saja pelaku sudah memberikan emas dua mayam dari 13 mayam sebagai tanda ikatan yang sudah disepakati saat pertunangan pada Juni 2019," kata AKP Dwi Arys Purwoko.
Pengungkapan kasus tersebut berawal dari informasi warga menemukan seseorang dengan tangan terikat di bawah jembatan. Kemudian, Polres Aceh Timur membentuk tim khusus gabungan.
Tim khusus beranggotakan personel Satintelkam, Satreskrim, dan Satresnarkoba mulai menyelidiki kasus tersebut. Tim melakukan olah tempat kejadian perkara serta menggali keterangan, termasuk memeriksa KM.
Namun saat pemeriksaan, KM mengakui bahwa kejadian tersebut hanya rekayasanya saja. Dan hasil pemeriksaan dokter juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh KM.
AKP Dwi Arys Purwoko menyebutkan sejak awal polisi mencurigai keterangan pelaku. Sebab, KM berbelit-belit saat dimintai keterangan serta menemukan sejumlah kejanggalan lainnya.
"Setelah diperiksa lebih lanjut, KM akhirnya mengaku bahwa dirinya dirampok dengan kerugian uang Rp11 juta dan emas delapan mayam tidak ada. Semua itu rekayasa KM," pungkas AKP Dwi Arys Purwoko.
Baca juga: Tiga pelajar berboncengan motor tabrak truk yang tengah parkir, satu tewas
Baca juga: Polisi tangkap seorang wanita penculik bayi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Aceh Timur AKP Dwi Arys Purwoko di Idi, Kamis, mengatakan pelaku berinisial KM (25). Pelaku sebelumnya mengaku menjadi korban perampokan di bawah Jembatan Alue Nireh, Kabupaten Aceh Timur.
"Pelaku KM ditemukan warga dalam kondisi tangan terikat di bawah jembatan. Namun, setelah olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan saksi maupun pelaku, kasus tersebut ternyata rekayasa," kata AKP Dwi Arys Purwoko.
Perwira pertama Polri itu menyebutkan pelaku KM merekayasa perampokan karena kebutuhan ekonomi. Apalagi pelaku akan menikah dengan tunangannya warga Peudawa, Aceh Timur.
"Sedangkan persiapan pernikahan belum ada. Hanya saja pelaku sudah memberikan emas dua mayam dari 13 mayam sebagai tanda ikatan yang sudah disepakati saat pertunangan pada Juni 2019," kata AKP Dwi Arys Purwoko.
Pengungkapan kasus tersebut berawal dari informasi warga menemukan seseorang dengan tangan terikat di bawah jembatan. Kemudian, Polres Aceh Timur membentuk tim khusus gabungan.
Tim khusus beranggotakan personel Satintelkam, Satreskrim, dan Satresnarkoba mulai menyelidiki kasus tersebut. Tim melakukan olah tempat kejadian perkara serta menggali keterangan, termasuk memeriksa KM.
Namun saat pemeriksaan, KM mengakui bahwa kejadian tersebut hanya rekayasanya saja. Dan hasil pemeriksaan dokter juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh KM.
AKP Dwi Arys Purwoko menyebutkan sejak awal polisi mencurigai keterangan pelaku. Sebab, KM berbelit-belit saat dimintai keterangan serta menemukan sejumlah kejanggalan lainnya.
"Setelah diperiksa lebih lanjut, KM akhirnya mengaku bahwa dirinya dirampok dengan kerugian uang Rp11 juta dan emas delapan mayam tidak ada. Semua itu rekayasa KM," pungkas AKP Dwi Arys Purwoko.
Baca juga: Tiga pelajar berboncengan motor tabrak truk yang tengah parkir, satu tewas
Baca juga: Polisi tangkap seorang wanita penculik bayi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020