Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengantisipasi kelangkaan bahan kebutuhan pokok yang dipicu aksi borong warga setelah adanya imbauan lebih banyak berada di rumah untuk mencegah penyebaran COVID-19.
"Saat kita fokus mengatasi COVID-19, imbas lain juga harus diantisipasi di antaranya kemungkinan terjadi kelangkaan barang kebutuhan pokok," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Penanaman Modal pada Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Perdagangan (DPMPTSPP) Asep Suhayanto di Manggar, Babel, Rabu.
Ia menjelaskan, hingga sekarang persediaan bahan kebutuhan pokok relatif aman kendati harga sedikit merangkak naik.
"Kami akan mengawasi kondisi harga bahan kebutuhan pokok dan juga persediaan di tingkat pedagang, jangan sampai terjadi kelangkaan," ujarnya.
Ia mengatakan, pantauan tim DPMPTSPP di 15 subdistributor atau pasar retail di seluruh Kabupaten Belitung Timur, stok beras sebanyak 55,4 ton, gula 2,4 ton, minyak goreng 12,5 kiloliter, tepung terigu 11,5 ton, dan mie instan sebanyak 4.075 dus.
"Dari hasil survei ketersediaan bahan pokok, seluruh stok bahan kebutuhan masih mencukupi dan aman hingga 24 hari untuk beras dan gula, 134 hari untuk minyak goreng, 114 hari untuk tepung terigu dan 68 hari untuk mie instan," ujarnya.
Harga sejumlah bahan kebutuhan pokok tersebut menurut Asep masih terjangkau, tidak terjadi lonjakan tajam harga bahan pokok atau kebutuhan lainnya.
"Kami turun untuk antisipasi ketersediaan dan harga. Alhamdulillah harga-harganya juga masih batas wajar, tidak ada kenaikan signifikan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020