Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengimbau warga tidak melakukan perjalanan pulang kampung atau mudik selama masih terjadi pandemi virus corona baru (COVID-19).

"Menahan diri untuk tidak pulang kampung, baik warga Bangka Barat yang berada di luar daerah maupun warga luar daerah yang saat ini berdomisili di Bangka Barat, akan cukup membantu memutus mata rantai penyebaran virus berbahaya itu," kata Ketua MUI Kabupaten Bangka Barat H.M. Tohha di Mentok, Minggu.

Dia menjelaskan perjalanan mudik berisiko tertular virus yang penyebarannya dari manusia ke manusia, karena selama dalam perjalanan seseorang akan bertemu dan berinteraksi dengan orang banyak.

"Selama dalam perjalanan, kemungkinan tertular virus tersebut cukup besar karena dalam perjalanan kita tidak tahu bertemu dengan siapa saja, orang itu sudah tertular atau belum," ujarnya.

Untuk menghindari penularan secara tidak sengaja, dirinya meminta warga menahan diri untuk tidak pulang kampung.

"Mari kita ikuti anjuran pemerintah untuk bergotong royong melawan penyebaran virus ini dengan bersama-sama tetap tinggal di rumah masing-masing," katanya.

Salah satu tokoh warga Batak yang tinggal di Mentok, E. Batubara, juga mengingatkan hal yang sama untuk saling mendukung upaya memutus mata rantai penyebaran virus.

"Imbauan ini diberlakukan untuk kebaikan bersama, kesehatan masyarakat lebih penting dan utama," kata dia.

Perjalanan dari daerah itu menuju daerah asal berisiko tertular dan kemungkinan juga tidak akan berjumpa lama dengan sanak saudara di kampung halaman, karena seseorang yang datang dari luar daerah disarankan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di daerah tujuan.

"Kami berharap masyarakat mengikuti imbauan pemerintah, Maklumat Kapolri yang menganjurkan tetap tinggal di rumah saja," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020