Sejumlah anggota Persatuan Guru Republik Indonesia di Tempilang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membagikan sebanyak 1.000 masker kain ke warga sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona jenis baru (COVID-19).

"Pembagian masker kain gratis ini sebagai bentuk dukungan dan kepedulian kami dalam upaya bersama-sama memutus mata rantai penyebaran virus berbahaya tersebut," kata Ketua PGRI Tempilang, Babel, Bambang Suwarno saat dihubungi dari Mentok, Selasa.

Ia menjelaskan, sebanyak 1.000 masker kain itu dibagikan kepada warga di lima desa, yaitu Desa Tempilang, Airlintang, Simpangyul, Kelumbi dan Desa Sinarsurya.

Selain memberikan masker kain gratis, pada kesempatan bertatap muka dengan warga tersebut, para guru dan relawan yang tergabung dalam kegiatan itu juga memberikan sosialisasi agar warga semakin paham cara pencegahan virus.

"Selain menerapkan pola hidup bersih dan sehat, kami juga sampaikan agar warga menerapkan pembatasan sosial, penggunaan masker saat di luar rumah, sering cuci tangan dan imbauan pemerintah terkait larangan mudik," katanya.

Selain para guru, kegiatan itu juga didukung Remaja Peduli Lingkungan "Recycling Generation" Babel, Pepelingasih Babel, Puskesmas Tempilang, Polsek Tempilang dan perangkat Desa Airlintang.

Ia menambahkan, pendemi virus corona yang terjadi saat ini merupakan sebuah bencana yang perlu segera ditanggulangi bersama dan bergotong royong agar cepat selesai.

"Dukungan para anggota PGRI, kelompok masyarakat dan warga patut diapresiasi, kami harapkan kegiatan bisa kita laksanakan lagi di lokasi lain sebagai kontribusi nyata dari kami untuk kepentingan bersama," katanya.

Ia berharap, ke depan kelompok-kelompok masyarakat, pemerintah dan perusahaan di daerah itu bisa terus berbuat untuk warga, terutama bagi mereka yang terdampak langsung pandemi yang sedang terjadi.

Pengurus Pemuda Peduli Lingkungan "Recycling Generetion" Babel, Orie Fachridho Hermawan mengharapkan kegiatan seperti itu tidak hanya difokuskan di dalam kota, namun juga menyasar ke warga desa.

"Warga selama ini susah mendapatkan masker kain dan sepertinya berbagai bantuan masih fokus di dalam kota, kami berharap ke depan warga di desa-desa juga mendapatkan perhatian yang sama," katanya.

Selain susah mendapatkan masker, menurut dia, jika pun ada harganya cukup mahal sehingga memberatkan warga kalangan menengah ke bawah.

"Kami berharap kegiatan ini bisa terus dilaksanakan dan semakin banyak donatur yang ambil bagian karena masyarakat masih banyak yang harus dibantu," kata Orie.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020