Sungailiat (Antara Babel) - Bupati Bangka, Provinsi Bangka Belitung, Tarmizi Saat mengajak petani di daerah itu untuk kembali menanam lada mengingat harga komoditas ini yang semakin meningkat.
"Saya mengajak petani untuk menggairahkan kembali tanaman lada, selain harganya yang terus meningkat, tanaman lada ini juga menjadi ikon pulau Bangka," katanya di Sungailiat, Kamis.
Ia mengatakan, Revitalisasi atau menghidupkan kembali komoditas lada yang pernah berjaya puluhan tahun yang lalu ini sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
"Dulu banyak orang tua, sesepuh kita bangun rumah, naik haji dari hasil lada dan kebun," katanya.
Menurutnya, menanam lada ini memang butuh ketekunan dan kesabaran hingga masa panen tiba, namun hasil yang akan didapati nantinya sesuai dengan pengeluaran kita baik biaya tanam maupun perawatan.
"Hasilnya tidak bisa didapat dalam waktu cepat, minimal tiga tahun setelah tanam baru bisa memanennya namun hasil yang didapat seimbang dengan biaya tanam dan perawatan," katanya.
Ia mengatakan, lada kita sudah dikenal, dengan lada putih. Sehingga bagaimana agar menjaga produk ini menjadi unggulan Babel, dan memiliki kualitas seperti semula," katanya.
Ia juga mengharapkan, kedepan selain tanaman lada petani dapat menggairahkan kembali sektor pertanian lainnya.
"Mari kita giatkan kembali lada, karet, padi, palawija dan tanaman lainnya yang cepat menghasilkan," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014
"Saya mengajak petani untuk menggairahkan kembali tanaman lada, selain harganya yang terus meningkat, tanaman lada ini juga menjadi ikon pulau Bangka," katanya di Sungailiat, Kamis.
Ia mengatakan, Revitalisasi atau menghidupkan kembali komoditas lada yang pernah berjaya puluhan tahun yang lalu ini sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
"Dulu banyak orang tua, sesepuh kita bangun rumah, naik haji dari hasil lada dan kebun," katanya.
Menurutnya, menanam lada ini memang butuh ketekunan dan kesabaran hingga masa panen tiba, namun hasil yang akan didapati nantinya sesuai dengan pengeluaran kita baik biaya tanam maupun perawatan.
"Hasilnya tidak bisa didapat dalam waktu cepat, minimal tiga tahun setelah tanam baru bisa memanennya namun hasil yang didapat seimbang dengan biaya tanam dan perawatan," katanya.
Ia mengatakan, lada kita sudah dikenal, dengan lada putih. Sehingga bagaimana agar menjaga produk ini menjadi unggulan Babel, dan memiliki kualitas seperti semula," katanya.
Ia juga mengharapkan, kedepan selain tanaman lada petani dapat menggairahkan kembali sektor pertanian lainnya.
"Mari kita giatkan kembali lada, karet, padi, palawija dan tanaman lainnya yang cepat menghasilkan," katanya.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014