Belasan warga di perumahan Regensi Baru Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggelar sholat Ied 1 Syawal 1441 H, di kompleks perumahan tersebut.

Dalam khutbahnya, Ikram di Sungailiat, Minggu menyampaikan kepada jamaah sholat Ied 1441 H, bahwa suasana Idul Fitri tahun ini, bahkan ibadah selama bulan Ramadhan yang baru lalu, dirasakan benar-benar berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. 

"Pada tahun ini, kita melaksanakan semua ibadah dari rumah bersama keluarga," katanya.

Dia mengajak kepada seluruh jamaah, untuk senantiasa memanjatkan tahmid dan syukur ke hadirat Allah SWT atas limpahan nikmat-
Nya yang tiada terhingga, sehingga pada hari masih dapat merayakan Idul Fitri 1441 H.

"Meskipun dalam kondisi yang masih mengharuskan kita untuk tetap terus waspada dan berdisiplin melaksanakan protokol kesehatan COVID-19, tetapi tidak mengurangi khidmat ibadah ramadhan.

Dikatakan, umat Islam harus mampu menggali hikmah dibalik musibah ini,  mengapa Allah SWT menguji dengan wabah virus COVID-19, makhluk 
kecil yang membuat seluruh umat manusia berada  dalam situasi dan kondisi serba terbatas. 

Menurutnya, ada beberapa hikmah yang dapat dipetik dari kondisi saat ini, mulai dari peringatan penyadaran untuk umat manusia di muka bumi agar tidak berlaku sombong sekaligus pembelajaran  bermuhasabah sejenak untuk koreksi diri.

"Barangkali selama ini kita sering bersikap angkuh dan sombong terhadap Allah SWT,  sering mengabaikan perintah-Nya dan melanggar larangan-Nya, 
bahkan mungkin berdoa pun kita enggan," jelasnya.

   

Barangkali karena kesombongan itulah kata dia, Allah SWT memberikan ujian dengan  makhluk-Nya yang amat sangat kecil tetapi mampu memporakporandakan seluruh dunia. 

Tentang kesombongan ini kita diperingatkan dengan sebuah Hadis Qudsi,irman Allah Azza wa Jalla dalam hadits Qudsi, keagungan adalah pakaianKu, kesombongan adalah selendangKu, barangsiapa yang mencabutnya dariKu salah satu dari keduanya, maka Aku akan mengazabnya."  (Hadits Qudsi riwayat Abu Daud, Ibnu Majjah, Ahmad, dishahihkan oleh al-Albani).

"Kita menghayati dan menyadari bahwa ajaran Islam itu mudah. Ad-Dnu yusrun. misalnya, shalat Jumat boleh diganti dengan shalat zuhur, shalat tarawih di masjid diganti  dengan shalat tarawih di rumah, dan lain sebagainya," katanya.

 Moderasi dalam beragama ini diingatkan oleh Rasulullah saw. di dalam hadis yang artinya, Nabi saw. bersabda: Sesungguhnya agama itu mudah. 
Tidak seorang pun berusaha untuk memaksakan dirinya  (secara ekstrim) dengan ibadah di luar kemampuannya, kecuali dia akan dikalahkan olehnya (beragamanya itu pada akhirnya akan kembali kepada kemudahan dan moderat). 

Diakhir khutbahnya dia mengajak keseluruh jamaah untuk tetap membina  terus dan pertahankan kebahagiaan keluarga bersama-sama. Setiap individu  harus menguatkan rasa cinta kepada keluarga.

"Dalam setiap anggota keluarga mempunyai peran yang penting dalam membina kebahagiaan keluarga. Sebagaimana sudah kita lakukan kebersamaan itu 
selama sebulan penuh ibadah di rumah bersama keluarga," ujarnya.

Pelaksanaan sholat Idul Fitri 1414 H di komplek perumahaan tersebut yang diikuti Akhwat dan Ikhwan, berjalan lancar diselenggarakan di jalan perumahan itu.

Pewarta: Kasmono

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020