Sungailiat (Antara Babel) - Bupati Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Tarmizi Saat minta seluruh masyarakat di daerahnya agar tidak panik menyikapi rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Saya minta masyarakat tidak perlu panik dengan rencana pemerintah menaikkan BBM bersubsidi karena kebijakan tersebut tentunya sudah dipertimbangkan dengan matang guna kepentingan masyarakat juga," katanya di Sungailiat, Rabu.
Menurutnya, kenaikan BBM bersubsidi sebagaimana yang direncanakan pemerintahan Jokowi - JK haruslah ditanggapi positif untuk pembangunan nasional, karena beban APBN cukup besar terserap untuk subsidi BBM, sementara diduga BBM subsidi yang berikan pemerintah selama ini yang menikmati tidak hanya masyarakat miskin melainkan juga dinikmati oleh masyarakat menegah ke atas.
"Kenaikan BBM bersubsidi oleh pemerintah bukan yang pertama kali dilakukan, dan setidaknya masyarakat sudah mengetahui atas dirinya untuk melakukan tindakan sehingga tidak panik," kata bupati.
Dia menyadari, kenaikan BBM bersubsidi biasanya berdampak kenaikan harga kebutuhan pokok di pasar, namun semua itu tetap dapat disiasati sehingga kebutuhan pangan dan kebutuhan masyarakat lainnya dapat tercukupi.
Menurutnya, upaya menyiasati agar kebutuhan hidup tercukupi adalah salah satunya dengan cara menghindari hidup boros dan berbelanja sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya keluarga.
"Semua kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, pada prinsipnya untuk pembangunan dan kepentingan kesejahteraan masyarakat," ujar bupati.
Bupati juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan praktik pelanggaran penimbunan BBM bersubsidi hanya untuk kepentingan pribadi.
"Jangan ada yang menimbun BBM bersubsidi dengan alasan mencari keuntungan pribadi, karena kegiatan itu selain merugikan orang lain juga melanggar ketentuan hukum yang berlaku," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014
"Saya minta masyarakat tidak perlu panik dengan rencana pemerintah menaikkan BBM bersubsidi karena kebijakan tersebut tentunya sudah dipertimbangkan dengan matang guna kepentingan masyarakat juga," katanya di Sungailiat, Rabu.
Menurutnya, kenaikan BBM bersubsidi sebagaimana yang direncanakan pemerintahan Jokowi - JK haruslah ditanggapi positif untuk pembangunan nasional, karena beban APBN cukup besar terserap untuk subsidi BBM, sementara diduga BBM subsidi yang berikan pemerintah selama ini yang menikmati tidak hanya masyarakat miskin melainkan juga dinikmati oleh masyarakat menegah ke atas.
"Kenaikan BBM bersubsidi oleh pemerintah bukan yang pertama kali dilakukan, dan setidaknya masyarakat sudah mengetahui atas dirinya untuk melakukan tindakan sehingga tidak panik," kata bupati.
Dia menyadari, kenaikan BBM bersubsidi biasanya berdampak kenaikan harga kebutuhan pokok di pasar, namun semua itu tetap dapat disiasati sehingga kebutuhan pangan dan kebutuhan masyarakat lainnya dapat tercukupi.
Menurutnya, upaya menyiasati agar kebutuhan hidup tercukupi adalah salah satunya dengan cara menghindari hidup boros dan berbelanja sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya keluarga.
"Semua kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, pada prinsipnya untuk pembangunan dan kepentingan kesejahteraan masyarakat," ujar bupati.
Bupati juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan praktik pelanggaran penimbunan BBM bersubsidi hanya untuk kepentingan pribadi.
"Jangan ada yang menimbun BBM bersubsidi dengan alasan mencari keuntungan pribadi, karena kegiatan itu selain merugikan orang lain juga melanggar ketentuan hukum yang berlaku," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014