Pangkalpinang (Antara Babel) - Komandan Kodim 0413 Bangka, Provinsi Bangka Belitung, Letkol (Inf) Utten Simbolon mengusulkan agar upaya pemberantasan praktik penyalahgunaan narkoba juga dilakukan melalui sayembara berhadiah.
"Narkoba merupakan musuh negara yang mengancam keberlangsungan hidup manusia. Untuk itu saya berpikir dan mengusulkan negara menggunakan metode sayembara berhadiah dalam pemberantasan penyalahgunaan narkoba," ujarnya di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, sayembara berhadiah tersebut di antaranya berupa pemberian hadiah bagi siapa pun yang berhasil menangkap bandar narkoba beserta barang buktinya.
"Misalnya menangkap bandar atau pengedar dengan barang bukti satu kilogram dihadiahi uang Rp50 juta, 10 kilogram dihadiahi Rp500 juta dan seterusnya. Tentu akan membantu negara dalam perang terhadap narkoba," katanya.
Khusus untuk anggota TNI dan Polri, menurut dia, hadiahnya dapat berupa penghargaan kenaikan pangkat luar biasa bagi anggota yang mampu menangkap bandar dan barang bukti yang jumlahnya fantastis.
"Tentu ini akan menambah motivasi bagi anggota yang berjuang dan berperang melawan peredaran narkoba di negara kita," katanya.
Ia menambahkan, perang terhadap narkoba harus dilakukan secara bersama-sama, tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab aparat penegak hukum.
"Masyarakat harus terlibat dan mau bersama-sama memberantas peredaran narkoba yang merupakan musuh bangsa. Narkoba dapat mengancam siapa saja, baik kalangan tua apalagi anak muda yang rasa keingintahuannya sangat tinggi," katanya.
Ia meminta orang tua tak bosan-bosan mengingatkan anak-anaknya akan bahaya narkoba, untuk tidak menggunakannya walaupun hanya sekedar coba-coba.
"Pemakaian narkoba sama seperti menjerumuskan diri kita ke dalam jurang gelap. Susah untuk keluar atau berhenti menjadi pemakainya. Untuk itu saya mengingatkan kepada generasi muda untuk tidak sekali-kali menggunakan narkoba. Sayangilah diri sendiri dan keluarga dengan menjauhi narkoba," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014
"Narkoba merupakan musuh negara yang mengancam keberlangsungan hidup manusia. Untuk itu saya berpikir dan mengusulkan negara menggunakan metode sayembara berhadiah dalam pemberantasan penyalahgunaan narkoba," ujarnya di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, sayembara berhadiah tersebut di antaranya berupa pemberian hadiah bagi siapa pun yang berhasil menangkap bandar narkoba beserta barang buktinya.
"Misalnya menangkap bandar atau pengedar dengan barang bukti satu kilogram dihadiahi uang Rp50 juta, 10 kilogram dihadiahi Rp500 juta dan seterusnya. Tentu akan membantu negara dalam perang terhadap narkoba," katanya.
Khusus untuk anggota TNI dan Polri, menurut dia, hadiahnya dapat berupa penghargaan kenaikan pangkat luar biasa bagi anggota yang mampu menangkap bandar dan barang bukti yang jumlahnya fantastis.
"Tentu ini akan menambah motivasi bagi anggota yang berjuang dan berperang melawan peredaran narkoba di negara kita," katanya.
Ia menambahkan, perang terhadap narkoba harus dilakukan secara bersama-sama, tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab aparat penegak hukum.
"Masyarakat harus terlibat dan mau bersama-sama memberantas peredaran narkoba yang merupakan musuh bangsa. Narkoba dapat mengancam siapa saja, baik kalangan tua apalagi anak muda yang rasa keingintahuannya sangat tinggi," katanya.
Ia meminta orang tua tak bosan-bosan mengingatkan anak-anaknya akan bahaya narkoba, untuk tidak menggunakannya walaupun hanya sekedar coba-coba.
"Pemakaian narkoba sama seperti menjerumuskan diri kita ke dalam jurang gelap. Susah untuk keluar atau berhenti menjadi pemakainya. Untuk itu saya mengingatkan kepada generasi muda untuk tidak sekali-kali menggunakan narkoba. Sayangilah diri sendiri dan keluarga dengan menjauhi narkoba," katanya.
Editor : Aprionis
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014