Koba (Antara Babel) - Ketua DPRD Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, Algafri Rahman meminta para sopir angkutan umum di daerah itu tidak menaikkan tarif angkutan secara sepihak.

"Belum ada keputusan resmi terkait kenaikan tarif angkutan, namun kami minta kenaikannya tidak terlalu tinggi," ujarnya di Koba, Kamis.

Ia menjelaskan, menaikan tarif angkutan umum tidak bisa dihindari sebagai imbas penaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Ini kenyataan yang dirasakan masyarakat, jika harga BBM naik maka berimbas terhadap sektor lainnya terutama harga kebutuhan pokok dan tarif angkutan," ujarnya.

Menurut dia, tidak hanya penaikan harga BBM yang disikapi tetapi dampak yang dihasilkannya juga harus dikendalikan
    
"Kami minta pihak Dinas Perhubungan melakukan inventarisasi kondisi di lapangan, berapa jumlah angkutan, sopir dan koordinasikan dengan pihak Organda," ujarnya.

Ia mengatakan, pemerintah harus segera mengeluarkan keputusan resmi tentang kenaikan tarif angkutan umum agar bisa segera diterapkan para pengusaha angkutan umum.

Sementara Firman, seorang warga mengaku sebagian sopir sudah mulai menaikkan tarif kendati belum ada keputusan resmi dari pemerintah.

"Kami minta pemerintah segera menetapkan tarif resmi angkutan umum, supaya jelas berapa ongkos yang mesti kami bayar," ujarnya.

Ia juga berharap tarif angkutan umum tidak naik terlalu tinggi agar tidak memberatkan masyarakat yang menggunakan angkutan umum.

"Kalau tarif angkutan umum tinggi, ditambah harga kebutuhan pokok melejit, maka sama artinya sudah jatuh tertimpa tangga. Rakyat semakin menjerit," ujarnya.

Pewarta: Oleh: Ahmadi

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014