Pada rangkaian kegiatan kunjungan kerja Gubernur Erzaldi di Kecamatan Lepar Pongok, Gubernur Erzaldi melakukan audiensi dengan masyarakat Tanjung Labu. 

Dalam audiensi tersebut, Gubernur Erzaldi memberikan arahan mengenai rencana program yang bermanfaat bagi masyarakat, yaitu berupa pembangunan tambak udang. Dengan pembangunan tambak udang, diharapkan dapat menggerakkan roda ekonomi masyarakat Lepar Pongok, khususnya Tanjung Labu.

"Tambak udang saat ini adalah jenis komoditi yang sedang marak dengan kebutuhan ekspor sangat besar. Saya melihat tambak udang bisa diwujudkan di sini. Tambak udang ini bisa menyejahterakan masyarakat," ungkapnya di Gedung Serba Guna Desa Labu, Sabtu (18/7/20).

Gubernur Erzaldi Rosman menjelaskan, nantinya masyarakat akan dibina oleh perusahaan, lalu perusahaan tersebut akan menjadi pembeli. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir, karena sudah langsung ada pembelinya. Selain itu, nantinya PT juga wajib bekerja sama dengan koperasi. 

Disampaikan oleh Gubernur Erzaldi, tanah yang digunakan sebagai tambak adalah tanah desa, sehingga tetap menjadi punya masyarakat desa, namun dibuat atas nama koperasi. Hal ini dilakukan, apabila ada yang berniat menjual tanah tersebut, maka harus berdasarkan keputusan dari semua masyarakat. Sehingga diharapkan masyarakat pun berkomitmen untuk bersama-sama dapat memajukan bisnis tambak udang tersebut.

Untuk nilai investasi, diperkirakan akan menelan biaya 2,5 miliar per hektar. Gubernur Erzaldi yakin bahwa ini merupakan sebuah investasi yang bagus, apalagi dengan adanya peluang tawaran dari lembaga keuangan kementerian kelautan dan perikanan dan lembaga keuangan kementerian koperasi UKM.

"Mengingat dibutuhkan biaya yang besar, maka pembangunan tambak udang ini dilakukan secara bertahap," ungkapnya.

Sedangkan untuk strategi pengembangan bisnisnya, Gubernur Erzaldi mengutarakan akan diatur berdasarkan kesepakatan, berapa untuk keuntungan dan berapa untuk dikembangkan kembali sebagai investasi.

Sisi positif yang dapat diambil selain dari faktor ekonomi, juga bisa dari sisi edukasi. Karena pembangunan tambak udang ini juga dapat digunakan sebagai kerja praktek SMK perikanan dan menyerap lapangan pekerjaan.

"Bagi SMK perikanan, ketika mereka sudah tamat sekolah, maka mereka juga bisa langsung bekerja di tambak udang. Satu blok yang sekitar 2-3 hektar membutuhkan 18 tenaga kerja," ungkapnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020