Sungailiat (Antara Babel) - Petani Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dinilai harus bisa mencegah munculnya penyakit kuning pada lada karena sangat membahayakan bagi perkembangan pertanian di daerah itu.

"Penyakit kuning pada lada itu termasuk penyakit yang sangat berbahaya dan ketika menyerang tanaman lada dapat dipastikan tanaman itu sulit untuk diselamatkan," kata ahli penyakit tanaman dari Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada, Nursyamsi Pusposendjoyo, di Bangka, Rabu.

Ia menjelaskan, para petani harus melakukan perawatan yang lebih intensif untuk menyelamatkan dan mencegah munculnya penyakit kuning pada perkebunan lada, terutama dari segi kebersihan kawasan perkebunan.

"Kebersihan kawasan perkebunan itu menjadi tolak ukur munculnya berbagai macam penyakit dan hama pada tanaman lada. Kemudian diimbangi dengan pemberian pupuk alami dan sistem perawatan yang rutin untuk mencegah perkembangbiakan hama lain pada tanaman lada," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, faktor yang mempengaruhi subur atau tidaknya tanaman lada, diantaranya kesuburan tanah, uap air, cuaca  dan juga teknik penanaman yang baik dan benar.

Menurut dia, penyakit kuning pada lada adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing nematoda dan bisanya sering muncul pada tanah yang terdapat kandungan pasir tinggi.

"Nematoda tersebut akan menyerang akar tanaman lada dan mengakibatkan luka pada akarnya sehingga lada secara perlahan akan menguning dan mati," katanya.

Ia mengatakan, pengendalian secara kultur teknis harus memenuhi kriteria sehingga sesuai dengan standar penanaman lada sehingga tanaman akan kuat dan terbebas dari penyakit kuning.

"Bibit harus bagus, subur dan tajar (junjung) juga harus bagus, ditanam setahun penanaman lada," katanya.

Penggunaan tajar hidup lebih baik daripada gelam yang mati, karena dapat memberikan nutrisi pada tanaman lada. Selain itu juga, penanaman tanaman penutup tanah bisa menjaga kelembaban tanah dan dapat membantu metabolisme tanaman lada dan pengendali hayati.

Pewarta: Oleh: Kasmono

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014