Pangkalpinang (Antara Babel) - Badan Pengelolaan Pengembangan dan Pemasaran Lada (BP3L) Provinsi Bangka Belitung sedang mencoba metode menggunakan junjung baru, yakni pohon kapuk randu sebagai junjung tanaman lada.

"Sebelumnya kami sudah berhasil menggunakan pohon gamal sebagai junjung lada dan hasilnya produksinya cukup baik. Sedangkan untuk pohon kapuk randu sendiri saat ini masih dalam percobaan," ujar Kepala BP3L Zainal Arifin, Kamis.

Ia mengatakan,  dengan menggunakan junjung hidup, diperkirakan bisa bertahan hidup hingga 15 tahun. Sedangkan jika menggunakan junjung mati hanya bertahan sekitar tiga hingga lima tahun.

"Junjung hidup menggunakan pohon randu saat ini sudah digunakan oleh negara luar yakni di Vietnam dan Malaysia, sedangkan di Indonesia sudah digunakan untuk penanaman lada hitam di lampung dan hasilnya cukup lumayan," katanya.

Ia mengatakan, saat ini pihaknya sudah melakukan pembibitan terhadap pohon kapuk randu sebanyak 10 ribu bibit. Bibit pohon kapuk randu sendiri sudah bisa ditanam kurang lebih setelah berumur tiga bulan.

"Untuk pembibitan pohon kapuk randu saat  ini kami masih menggunakan sistem  biji dan jika sudah tumbuh,  baru pembibitannya dilakukan dengan cara stek," katanya.

Ia menjelaskan, pohon kapuk randu tersebut bisa membantu pertumbuhan lada dengan ketinggian bisa mencapai lima meter. Namun jarak tanam setiap pohon lada harus lebih lajuh, yakni tiga meter agar tidak menutupi lingkungan kebun secara berlebihan yang bisa mendorong kelembapan sehingga dapat menimbulkan tumbuhnya jamur.

Ia menambahkan, junjung menggunakan pohon kapuk randu ini akan ditanam dengan pohon lada yang mempunyai umur yang sama, yakni tiga bulan. Pohon kapuk randu ini nantinya akan tumbuh bersamaan dengan lada. Namun untuk pertama penanaman lada harus menggunakan junjung mati sambil menunggu pohon kapuk randu itu tumbuh.

"Kami harap metode menggunakan junjung hidup dari pohon kapuk randu ini hasilnya lebih baik daripada junjung hidup dari pohon gamal. Minimal hasil produksinya sama, sehingga biaya penanaman lada lebih murah," katanya.

Pewarta: Oleh: Try Mustika Hardi

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014