LDinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengedukasi masyarakat di daerah itu untuk mulai memilah sampah melalui keberadaan bank sampah.

"Kami harapkan masyarakat dapat merubah kebiasaan dari membuang sampah rumah tangga ke tempat sampah secara langsung menjadi yang telah dipilah," kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLH Belitung, Luthfie Avian di Tanjung Pandan, Sabtu.

Menurut dia, melalui bank sampah maka masyarakat dapat memilah sampah yang masih bernilai ekonomis, sehingga bisa ditabung di bank sampah dan kemudian ditukarkan atau dibayarkan melalui kesepakatan pengelola apakah dalam bentuk uang atau barang.

Disampaikannya, sampah yang masih memiliki nilai ekonomis tersebut, seperti kardus, plastik bekas botol minuman masiu bisa ditabung dan kemudian ditukarkan melalui bank sampah nantinya.

"Setelah dicatat berapa setoran sampahnya nanti dari pengelola akan dibayarkan saat akhir seusai kesepeakatan jadi seperti menabung di bank cuma ini yang disetorkan bukan uang namun sampah," ujarnya.

Kendati demikian, dirinya menilai partisiapsi masyarakat dalam menggunakan keberadan bank sampah di daerah masih rendah, namun di sekolah-sekolah diriny menyebutkan peran bank sampah cukup aktif.

Sejauh ini, kata Lutfhie, jumlah bank sampah yang ada di daerah itu sebanyak delapan unit dan lima unit TPS3R (Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle), sedangkan dua unit TPS3R lainnya di Membalong dan Selat Nasik akan aktif mulai 2021.

"Jadi untuk pengelolaan sampah di masyarakat butuh sosialisasi ekstra dan pendekatan yang lebih intensif lagi supaya masyarakat merubah pola pikir dan perilaku dalam membuang sampah," katanya.

 

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020