Toboali, Bangka Selatan, (ANTARA Babel) - Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), HA Helmy Faisal Zaini, Rabu menyerahkan bantuan Rp3,7 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung untuk mempercepat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat daerah itu.
"Kami harapkan melalui bantuan-bantuan ini, pendapatan perkapita masyarakat dan daerah naik, melalui pemberdayaan ekonomi berbasis komoditas daerah misalnya perikanan tangkap, budidaya ikan, rumput laut, pertanian dan perkebunan," ujar ujar HA Helmy Faisal Zaini, di Sadai, Rabu.
Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal menyerahkan langsung kepada Bupati Bangka Selatan, Jamro H Jalil disaksikan Wakil Gubernur Babel, Rustam Efendi, Ketua DPRD Bangka Selatan dan tamu undangan lainnya.
Ia menjelaskan, dari total bantuan Rp3.748.760.000 tersebut dengan rincian bantuan alat pengolahan produksi pertanian dan perkebunan sebesar Rp250 juta, bantuan peningkatan infrastruktur telekomunikasi warung informasi sebesar Rp400 juta.
Selanjutnya, bantuan peningkatan infrastruktur sosial bidang infrastruktur pendidikan daerah tertinggal Rp502.540.000, bantuan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pengembangan kawasan perdesaan di daerah tertinggal Rp1 miliar dan bantuan dana alokasi khusus (DAK) 2012 sebesar Rp1.596.220.000.
"Pada tahun ini, bantuan untuk daerah tertinggal di Indonesia khusus Bangka Selatan ditingkatkan dengan mengurangi porsi bantuan ke daerah yang sudah maju," ujarnya.
Untuk kedepannya, kata dia, diharapkan seluruh bantuan dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal disalurkan kepada daerah-daerah tertinggal, tidak lagi ke daerah yang sudah maju.
Jumlah daerah tertinggal di Indonesia saat ini telah mencapai 183 kabupaten dari 33 provinsi yang tersebar di Indonesia, dengan rincian sekitar 70 persen berada pada wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI) dengan jumlah 128 kabupaten, sedangkan 30 persen masih berada pada Kawasan Barat Indonesia (KBI) dengan jumlah hanya 55 kabupaten.
"Daerah-daerah tertinggal ini menjadi daerah sasaran utama untuk ditingkatkan, jangan sampai daerah miskin semakin miskin dan daerah kaya semakin kaya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013
"Kami harapkan melalui bantuan-bantuan ini, pendapatan perkapita masyarakat dan daerah naik, melalui pemberdayaan ekonomi berbasis komoditas daerah misalnya perikanan tangkap, budidaya ikan, rumput laut, pertanian dan perkebunan," ujar ujar HA Helmy Faisal Zaini, di Sadai, Rabu.
Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal menyerahkan langsung kepada Bupati Bangka Selatan, Jamro H Jalil disaksikan Wakil Gubernur Babel, Rustam Efendi, Ketua DPRD Bangka Selatan dan tamu undangan lainnya.
Ia menjelaskan, dari total bantuan Rp3.748.760.000 tersebut dengan rincian bantuan alat pengolahan produksi pertanian dan perkebunan sebesar Rp250 juta, bantuan peningkatan infrastruktur telekomunikasi warung informasi sebesar Rp400 juta.
Selanjutnya, bantuan peningkatan infrastruktur sosial bidang infrastruktur pendidikan daerah tertinggal Rp502.540.000, bantuan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pengembangan kawasan perdesaan di daerah tertinggal Rp1 miliar dan bantuan dana alokasi khusus (DAK) 2012 sebesar Rp1.596.220.000.
"Pada tahun ini, bantuan untuk daerah tertinggal di Indonesia khusus Bangka Selatan ditingkatkan dengan mengurangi porsi bantuan ke daerah yang sudah maju," ujarnya.
Untuk kedepannya, kata dia, diharapkan seluruh bantuan dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal disalurkan kepada daerah-daerah tertinggal, tidak lagi ke daerah yang sudah maju.
Jumlah daerah tertinggal di Indonesia saat ini telah mencapai 183 kabupaten dari 33 provinsi yang tersebar di Indonesia, dengan rincian sekitar 70 persen berada pada wilayah Kawasan Timur Indonesia (KTI) dengan jumlah 128 kabupaten, sedangkan 30 persen masih berada pada Kawasan Barat Indonesia (KBI) dengan jumlah hanya 55 kabupaten.
"Daerah-daerah tertinggal ini menjadi daerah sasaran utama untuk ditingkatkan, jangan sampai daerah miskin semakin miskin dan daerah kaya semakin kaya," ujarnya.
Editor : Wira Suryantala
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013