Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong para petani membudidayakan tanaman porang karena memiliki nilai ekonomi seiring tingginya permintaan pasar.
"Kita bekerjasama dengan Bank Syariah Babel terkait dana KUR untuk para petani porang dan ini bagian dari upaya agar petani tidak terkendala pendanaan dalam mengembangkan porang," kata Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan di Namang, Rabu.
Ia menjelaskan, sebanyak 200 petani di Babel merupakan binaan pemerintah dan mendapatkan kesempatan permodalan melalui dana KUR di Bank Syariah Babel.
"Kami juga sudah menjalin kerjasama dengan pihak perusahaan terkait harga porang yang sudah disepakati bersama," ujarnya.
Dengan demikian, para petani tidak perlu khawatir terkait dengan pasar porang di Bangka Belitung.
"Porang memang komoditas baru yang baru mulai dikembangkan di Bangka Belitung, maka harus ada jaminan terkait pangsa pasarnya," ujarnya.
Erzaldi mengatakan, pembudidayaan porang seluas 10 hektare di Desa Namang bisa menjadi percontohan untuk memicu semangat petani lainnya membudidayakan tanaman yang sama.
"Di perkebunan Desa Namang ini cukup baik dengan sistem tumpang sari, dimana ada tanaman pelawan, lada dan porang, tentu ini sangat memungkinkan mengingat porang ini membutuhkan tanaman pelindung atau peneduh," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Kita bekerjasama dengan Bank Syariah Babel terkait dana KUR untuk para petani porang dan ini bagian dari upaya agar petani tidak terkendala pendanaan dalam mengembangkan porang," kata Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan di Namang, Rabu.
Ia menjelaskan, sebanyak 200 petani di Babel merupakan binaan pemerintah dan mendapatkan kesempatan permodalan melalui dana KUR di Bank Syariah Babel.
"Kami juga sudah menjalin kerjasama dengan pihak perusahaan terkait harga porang yang sudah disepakati bersama," ujarnya.
Dengan demikian, para petani tidak perlu khawatir terkait dengan pasar porang di Bangka Belitung.
"Porang memang komoditas baru yang baru mulai dikembangkan di Bangka Belitung, maka harus ada jaminan terkait pangsa pasarnya," ujarnya.
Erzaldi mengatakan, pembudidayaan porang seluas 10 hektare di Desa Namang bisa menjadi percontohan untuk memicu semangat petani lainnya membudidayakan tanaman yang sama.
"Di perkebunan Desa Namang ini cukup baik dengan sistem tumpang sari, dimana ada tanaman pelawan, lada dan porang, tentu ini sangat memungkinkan mengingat porang ini membutuhkan tanaman pelindung atau peneduh," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020