Sebanyak 1.174 warga di Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengikuti rapid test dan tes usap PCR secara masal untuk mengantisipasi penyebaran virus COVID-19.
"Tercatat sebanyak 1.174 warga yang sudah mengikuti rapid test dan tes usap PCR masal yang digelar pada awal November 2020 hingga sekarang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah dr Bahrun R Siregar di Koba, Senin.
Ia menjelaskan, sebanyak 1.174 warga tersebut dengan rincian sebanyak 872 mengikuti rapid test dan 302 orang mengikuti tes usap PCR.
"Sebanyak 302 yang mengikuti tes usap PCR atau swab tersebut karena memiliki riwayat pernah terkontak langsung dengan pasien yang dinyatakan positif virus corona," ujarnya.
Selain itu, kata dia, jika hasil rapid test dinyatakan reaktif maka dilanjutkan dengan pemeriksaan secara tes usap PCR.
"Pelaksanaan rapid test dan swab masal dilaksanakan pihak Dinkes Bangka Tengah, menyusul terus bertambahnya jumlah kasus karena munculnya klaster keluarga," ujarnya.
Namun demikian, pihak Dinkes Bangka Tengah belum merilis data warga yang dinyatakan reaktif dan positif terpapar virus corona baru itu.
"Namun yang pasti, terjadinya penambahan kasus setelah dilakukan rapid test dan tes usap PCR masal," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Tercatat sebanyak 1.174 warga yang sudah mengikuti rapid test dan tes usap PCR masal yang digelar pada awal November 2020 hingga sekarang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah dr Bahrun R Siregar di Koba, Senin.
Ia menjelaskan, sebanyak 1.174 warga tersebut dengan rincian sebanyak 872 mengikuti rapid test dan 302 orang mengikuti tes usap PCR.
"Sebanyak 302 yang mengikuti tes usap PCR atau swab tersebut karena memiliki riwayat pernah terkontak langsung dengan pasien yang dinyatakan positif virus corona," ujarnya.
Selain itu, kata dia, jika hasil rapid test dinyatakan reaktif maka dilanjutkan dengan pemeriksaan secara tes usap PCR.
"Pelaksanaan rapid test dan swab masal dilaksanakan pihak Dinkes Bangka Tengah, menyusul terus bertambahnya jumlah kasus karena munculnya klaster keluarga," ujarnya.
Namun demikian, pihak Dinkes Bangka Tengah belum merilis data warga yang dinyatakan reaktif dan positif terpapar virus corona baru itu.
"Namun yang pasti, terjadinya penambahan kasus setelah dilakukan rapid test dan tes usap PCR masal," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020