Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo tidak jadi menghadiri acara pemberian tanda jasa Bintang Mahaputera oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
"(Pak Gatot tidak datang) mungkin karena beliau tidak setuju karena kondisi COVID-19 dan beliau harus memberi perhatian kepada TNI, di suratnya seperti itu. Itu hak beliau," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Rabu.
Gatot pada hari ini dijadwalkan mendapat gelar Bintang Mahaputera atas pengabdiannya selama menjadi Panglima TNI periode 2015-2017.
"Yang jelas negara melaksanakan tugas dan kewajiban untuk memberikan kepada para mantan menteri pejabat tinggi yang memang patut diberikan. Itu kan diproses di dewan gelar kehormatan, ada dewan khusus dan itu sudah dilaksanakan," tambah Heru.
Presiden Joko Widodo memberikan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera kepada 46 orang yang terdiri dari Bintang Mahaputera Adipradana kepada 32 orang yaitu beberapa hakim Mahkamah Konstitusi periode 2018-2023 serta para menteri Kabinet Kerja periode 2014-2019 selanjutnya Bintang Jasa Pratama kepada 14 orang dokter dan perawat yang telah meninggal dunia serta Bintang Jasa Nararya kepada 9 orang dokter dan perawat.
"Para menteri hampir semua dapat, mungkin yang di atas 2 tahun dapat kira-kira begitu, idealnya nanti ke Pak Menko Polhukam," ungkap Heru.
Menurut Heru, bila Gatot tidak hadir tanda jasanya akan diserahkan ke negara lagi.
"Jadi kalau tidak hadir ya mungkin tanda jasanya diserahkan ke negara lagi," ungkap Heru.
Hari ini total Presiden Jokowi memberikan tanda jasa kepada 71 orang untuk mantan pejabat tinggi dari kalangan menteri, TNI/Polri, Panglima TNI, Kapolri yang pada saat periode sebelumnya menjabat.
"Diberikan hari ini karena kesibukan Pak Presiden, periode 2019 belum sempat diberikan maka hari ini diacarakan, ada beberapa yang tidak hadir karena dalam kondisi kurang sehat, ada juga yang orang tuanya dalam kondisi sakit lalu beberapa pejabat yang sekarang menjabat beliau ada tugas khusus," ungkap Heru.
Sedangkan Gatot Nurmantyo pun sudah bersurat kepada Presiden menyatakan tidak hadir.
"Semua yang hadir hari ini dilakukan 'swab', tadi malam sudah diproses. Kami tetap menjaga protokol kesehatan," ungkap Heru.
Gatot diketahui menjadi deklarator gerakan moral bernama Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) bersama Din Syamsuddin dan beberapa tokoh lainnya. KAMI sering mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi saat ini.
Salah satu deklarator KAMI, Marwan Batubara menganggap pemberian penghargaan itu merupakan salah satu upaya pemerintah melemahkan semangat oposisi. Dia mengklaim sebagian besar anggota KAMI sepakat agar Gatot menolak pemberian penghargaan dari Jokowi.
Selain Gatot, Susi Pudjiastuti, Retno Marsudi, Puan Maharani, Airlangga Hartarto hingga Luhut Binsar Pandjaitan juga mendapat penghargaan Bintang Mahaputera dari pemerintah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"(Pak Gatot tidak datang) mungkin karena beliau tidak setuju karena kondisi COVID-19 dan beliau harus memberi perhatian kepada TNI, di suratnya seperti itu. Itu hak beliau," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Rabu.
Gatot pada hari ini dijadwalkan mendapat gelar Bintang Mahaputera atas pengabdiannya selama menjadi Panglima TNI periode 2015-2017.
"Yang jelas negara melaksanakan tugas dan kewajiban untuk memberikan kepada para mantan menteri pejabat tinggi yang memang patut diberikan. Itu kan diproses di dewan gelar kehormatan, ada dewan khusus dan itu sudah dilaksanakan," tambah Heru.
Presiden Joko Widodo memberikan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera kepada 46 orang yang terdiri dari Bintang Mahaputera Adipradana kepada 32 orang yaitu beberapa hakim Mahkamah Konstitusi periode 2018-2023 serta para menteri Kabinet Kerja periode 2014-2019 selanjutnya Bintang Jasa Pratama kepada 14 orang dokter dan perawat yang telah meninggal dunia serta Bintang Jasa Nararya kepada 9 orang dokter dan perawat.
"Para menteri hampir semua dapat, mungkin yang di atas 2 tahun dapat kira-kira begitu, idealnya nanti ke Pak Menko Polhukam," ungkap Heru.
Menurut Heru, bila Gatot tidak hadir tanda jasanya akan diserahkan ke negara lagi.
"Jadi kalau tidak hadir ya mungkin tanda jasanya diserahkan ke negara lagi," ungkap Heru.
Hari ini total Presiden Jokowi memberikan tanda jasa kepada 71 orang untuk mantan pejabat tinggi dari kalangan menteri, TNI/Polri, Panglima TNI, Kapolri yang pada saat periode sebelumnya menjabat.
"Diberikan hari ini karena kesibukan Pak Presiden, periode 2019 belum sempat diberikan maka hari ini diacarakan, ada beberapa yang tidak hadir karena dalam kondisi kurang sehat, ada juga yang orang tuanya dalam kondisi sakit lalu beberapa pejabat yang sekarang menjabat beliau ada tugas khusus," ungkap Heru.
Sedangkan Gatot Nurmantyo pun sudah bersurat kepada Presiden menyatakan tidak hadir.
"Semua yang hadir hari ini dilakukan 'swab', tadi malam sudah diproses. Kami tetap menjaga protokol kesehatan," ungkap Heru.
Gatot diketahui menjadi deklarator gerakan moral bernama Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) bersama Din Syamsuddin dan beberapa tokoh lainnya. KAMI sering mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi saat ini.
Salah satu deklarator KAMI, Marwan Batubara menganggap pemberian penghargaan itu merupakan salah satu upaya pemerintah melemahkan semangat oposisi. Dia mengklaim sebagian besar anggota KAMI sepakat agar Gatot menolak pemberian penghargaan dari Jokowi.
Selain Gatot, Susi Pudjiastuti, Retno Marsudi, Puan Maharani, Airlangga Hartarto hingga Luhut Binsar Pandjaitan juga mendapat penghargaan Bintang Mahaputera dari pemerintah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020