Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan (Distanbunnak) Provinsi Bangka Belitung (Babel) tahun ini menghentikan sementara pemberian bantuan bibit lada putih kepada petani karena keterbatasan anggaran.

"Mulai tahun ini pemberian bantuan bibit lada sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota agar bantuan lebih terarah dan mempermudah pengawasan bantuan ke petani," kata Kabid Perkebunan Distanbunnak Babel, Sunaryo di Pangkalpinang, Selasa.

Ia menjelaskan, bantuan bibit kepada petani pada tahun lalu cukup tinggi karena bersumber dari berbagai instansi tingkat provinsi, kabupaten/kota, perusahaan swasta, BUMN dan instansi lainnya sehingga petugas sulit mengawasinya.

"Penyaluran bantuan bibit lada tahun lalu terkesan tumpang tindih dan sulit diawasi seiring petugas pengawas lapangan yang masih kurang," katanya.  
    
Namun demikian, menurut dia, pihaknya tetap akan melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan produksi komoditas ekspor ini.

"Program tahun ini lebih memprioritaskan pelatihan, pembinaan dan peningkatan sumber daya manusia petani dalam mengelola dan mencegah hama tanaman lada tersebut," ujarnya.    
    
Menurut dia, saat ini petani masih berpola tradisional mengelola tanaman lada, sehingga hasil dan kualitas lada yang diperoleh kurang optimal.

"Dalam waktu dekat ini, kita akan melatih kelompok petani untuk melakukan pembibitan lada sendiri dan bagaimana cara mencegah hama selama musim hujan ini," ujarnya.

Ia berharap, ditiadakan bantuan bibit tahun ini tidak akan mengurangi minat petani mengembangkan perkebunan lada putih ini.

         "Saat ini, minat petani mengembangkan kembali perkebunan lada cukup tinggi, seiring harga jual lada yang cukup tinggi di tingkat pedagang pengumpul yang mencapai Rp120 ribu per kilogram," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015