Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, membudidayakan lalat jenis black soldier fly (BSF), untuk mengurai sampah organik menjadi kompos.

"BSF ini bisa menghasilkan belatung (maggot) yang dapat mengurai sampah organik. Belatung BSF jauh lebih efektif dibanding kompos untuk mengurai sampah," kata Kepala Seksi Pengelolaan Sampah DLH Kabupaten Belitung Timur Muhammad Irsad di Manggar, Selasa.

Ia menjelaskan, maggot BSF berfungsi untuk pengurai sampah karena ribuan manggot ini dapat menghabiskan kiloan sampah organik dalam 24 jam.

"Sekarang kami dalam tim sedang tahap awal untuk mengembangkan dan memperbanyak lalat serta belatung. Setelah berkembang banyak, BSF akan dipindahkan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Trafo Mayang," ujarnya.

Ia mengatakan, akan membuat bak-bak penampungan khusus untuk sampah organik dan maggot BSF itu jika induk dan belatungnya sudah banyak.

"Dengan adanya inovasi pelayanan dalam budi daya lalat BSF akan menjadi solusi baru, terutama untuk pengelolaan sampah organik dan tambahan penghasilan baru bagi masyarakat," katanya.

Ia juga mengatakan, pembudidayaan BSF dapat menekan jumlah sampah organik, terutama yang ada di TPA.

Menurut dia, pembudidayaan lalat BSF tidak akan menimbulkan masalah baru, karena species ini sangat ramah lingkungan dan membuat lingkungan menjadi lebih baik," ujarnya.

Lalat BSF, katanya, tidak menyebarkan penyakit, karena hewan itu bertelur tidak di sampah, bahkan diletakkan di kotoran ayam saja membuat hilang bau kotorannya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021