Mataram (Antara Babel) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
menyemangati anak-anak korban kekerasan seksual yang direhabilitasi di
Panti Sosial Marsudi Putra (PSMP) Paramita Mataram, agar mereka tetap
semangat menyongsong masa depan.
"Masing-masing orang punya masa lalu dan harus menyongsong masa depan, kalau masih sekolah saya minta untuk tetap sekolah," kata Mensos pada kunjungan kerjanya di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Minggu.
Khofifah berbincang langsung dan memberikan semangat kepada anak-anak yang mengalami kekerasan seksual tersebut.
Di PSMP Paramita merehabilitasi sembilan anak di bawah umur yang menjadi korban kekerasan seksual dimana lima di antaranya dalam keadaan hamil.
Mereka rata-rata berusia antara 14 sampai 17 tahun dan menjadi korban kekerasan seksual dari orang-orang terdekat seperti orang tua, guru dan pacar.
PSMP Paramita selain dikembangkan untuk merehabilitasi anak yang berhadapan dengan hukum, juga diharapkan menjadi rumah perlindungan korban kekerasan seksual yang dialami anak-anak serta perlindungan bagi bayi-bayi mereka.
"Saya ingin bayi-bayi mereka diasuh di sini karena ruangannya masih memungkinkan sebab ada keluarga mereka yang tidak menginginkan bayi-bayi itu," tambah Khofifah.
Lebih lanjut Khofifah mengatakan, Kemensos akan melakukan forum grup diskusi dengan para psikiater dan psikolog agar mereka memiliki persamaan persepsi ketika memberikan konseling terhadap anak-anak korban kekerasan seksual.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Masing-masing orang punya masa lalu dan harus menyongsong masa depan, kalau masih sekolah saya minta untuk tetap sekolah," kata Mensos pada kunjungan kerjanya di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Minggu.
Khofifah berbincang langsung dan memberikan semangat kepada anak-anak yang mengalami kekerasan seksual tersebut.
Di PSMP Paramita merehabilitasi sembilan anak di bawah umur yang menjadi korban kekerasan seksual dimana lima di antaranya dalam keadaan hamil.
Mereka rata-rata berusia antara 14 sampai 17 tahun dan menjadi korban kekerasan seksual dari orang-orang terdekat seperti orang tua, guru dan pacar.
PSMP Paramita selain dikembangkan untuk merehabilitasi anak yang berhadapan dengan hukum, juga diharapkan menjadi rumah perlindungan korban kekerasan seksual yang dialami anak-anak serta perlindungan bagi bayi-bayi mereka.
"Saya ingin bayi-bayi mereka diasuh di sini karena ruangannya masih memungkinkan sebab ada keluarga mereka yang tidak menginginkan bayi-bayi itu," tambah Khofifah.
Lebih lanjut Khofifah mengatakan, Kemensos akan melakukan forum grup diskusi dengan para psikiater dan psikolog agar mereka memiliki persamaan persepsi ketika memberikan konseling terhadap anak-anak korban kekerasan seksual.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015