Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menerapkan teknologi drone dalam mengembangkan pertanian, guna meningkatkan ekspor dan kesejahteraan petani di daerah ini.
"Sebelum masa tanam pada April tahun ini, teknologi drone sudah diterapkan karena dinilai lebih efisien dan efektif," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan penerapan teknologi drone ini, agar transformasi ekspor pada komoditi pertanian serta efisiensi tenaga dan waktu bagi para petani semakin meningkat, guna mewujudkan negeri serumpun sebalai menjadi provinsi maju yang unggul bidang inovasi agropolitan.
"Teknologi ini tentunya memberikan banyak keuntungan serta manfaat bagi para petani, dalam memperluas lahan pertanian untuk meningkatkan produksi padi, lada putih, sawit dan komoditas lainnya," ujarnya.
Menurut dia teknologi drone atau pesawat tanpa awak untuk pertanian juga mampu menyemprotkan obat dan menebar pupuk ke tanaman yang terserang penyakit atau hama. Tentunya, bantuan drone akan membantu hasil produksi petani semakin meningkat dan efisiensi tenaga dan waktu bagi para petani.
Selain itu, teknologi ini juga dapat membantu dalam hal pengawasan, seperti memonitor Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang mengakibatkan pencemaran pesisir akibat pengolahan tambak udang.
"Untuk mendukung peningkatkan ekspor pertanian, kita akan mendorong realisasi pembangunan jembatan penghubung Pulau Sumatra - Bangka, karena kehadiran jembatan tersebut, produksi pertanian kita dapat tersebar secara cepat ke seluruh pelosok Sumatra," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel, Juaidi sepakat konsep bertani menggunakan teknologi saat ini menjadi sebuah keharusan dalam meningkatkan produktivitas pangan. Kehadiran drone yang dipadukan dengan aplikasi digital pun bisa digunakan untuk memetakan tantangan yang dihadapi petani.
"Saya ingin mengatakan bahwa kita tidak dapat menghindari kemajuan teknologi yang terus bermunculan, tugas kita bagaimana memanfaatkan teknologi ini untuk mewujudkan pertanian modern yang makin baik dan biaya produksi yang makin rendah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Sebelum masa tanam pada April tahun ini, teknologi drone sudah diterapkan karena dinilai lebih efisien dan efektif," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan penerapan teknologi drone ini, agar transformasi ekspor pada komoditi pertanian serta efisiensi tenaga dan waktu bagi para petani semakin meningkat, guna mewujudkan negeri serumpun sebalai menjadi provinsi maju yang unggul bidang inovasi agropolitan.
"Teknologi ini tentunya memberikan banyak keuntungan serta manfaat bagi para petani, dalam memperluas lahan pertanian untuk meningkatkan produksi padi, lada putih, sawit dan komoditas lainnya," ujarnya.
Menurut dia teknologi drone atau pesawat tanpa awak untuk pertanian juga mampu menyemprotkan obat dan menebar pupuk ke tanaman yang terserang penyakit atau hama. Tentunya, bantuan drone akan membantu hasil produksi petani semakin meningkat dan efisiensi tenaga dan waktu bagi para petani.
Selain itu, teknologi ini juga dapat membantu dalam hal pengawasan, seperti memonitor Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang mengakibatkan pencemaran pesisir akibat pengolahan tambak udang.
"Untuk mendukung peningkatkan ekspor pertanian, kita akan mendorong realisasi pembangunan jembatan penghubung Pulau Sumatra - Bangka, karena kehadiran jembatan tersebut, produksi pertanian kita dapat tersebar secara cepat ke seluruh pelosok Sumatra," katanya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel, Juaidi sepakat konsep bertani menggunakan teknologi saat ini menjadi sebuah keharusan dalam meningkatkan produktivitas pangan. Kehadiran drone yang dipadukan dengan aplikasi digital pun bisa digunakan untuk memetakan tantangan yang dihadapi petani.
"Saya ingin mengatakan bahwa kita tidak dapat menghindari kemajuan teknologi yang terus bermunculan, tugas kita bagaimana memanfaatkan teknologi ini untuk mewujudkan pertanian modern yang makin baik dan biaya produksi yang makin rendah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021