Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Pangkalbalam, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengeluarkan peringatan cuaca buruk di perairan, guna meningkatkan kewaspadaan nakhoda kapal dan mencegah kecelakaan laut.

"Saat ini, kondisi cuaca di perairan buruk dan dapat membahayakan keselamatan pelayaran kapal penumpang, barang dan nelayan," kata Plt Kepala KSOP Pangkalbalam, Harlansyah di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca BMKG Pangkalpinang, tinggi gelombang di perairan Bangka Belitung berkisar 1,5 hingga 2,5 meter yang disertai hujan dan angin yang cukup kencang.

"Kami belum mengeluarkan larangan keberangkatan kapal, karena kondisi cuaca masih cukup aman untuk kapal-kapal berukuran besar," ujarnya.

Menurut dia, saat ini kondisi cuaca di perairan tidak menentu, terkadang gelombang mencapai tiga hingga empat meter yang disertai angin kencang dan kondisi cuaca seperti ini yang harus diwaspadai para nakhoda kapal dan nelayan tradisional.

"Saat ini, aktivitas bongkar muat kebutuhan sembako, bahan bakar minyak, bahan bangunan dan kebutuhan pokok lainnya masih berjalan normal, sebagai langkah mencegah lonjakan harga selama pendemi COVID-19 ini," katanya.

Ia mengimbau nakhoda khususnya nelayan tradisional untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan melapor sebelum berangkat melaut. Khusus nelayan untuk melapor sebelum melaut.

Selain itu, melapor sebelum melaut ini juga untuk KSOP mudah memantau keberadaan dan memberikan bantuan apabila terjadi kecelakaan selama beraktivitas menangkap ikan di tengah laut.

"Kami sudah beberapa kali menyosialisasikan hal ini kepada nelayan, namun hingga saat ini belum ada nelayan tradisional yang melaporkan keberangkatan kapalnya," ujarnya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021