Pangkalpinang (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengingatkan para nelayan tradisional mewaspadai cuaca buruk, seperti gelombang tinggi, hujan disertai angin kencang yang membahayakan keselamatan pelayaran kapal mereka.
"Ketinggian gelombang air laut mencapai satu hingga 1,5 meter ini sudah membahayakan keselamatan kapal nelayan," kata Kepala KSOP Kelas IV Pangkalbalam Saiful Anwar di Pangkalpinang, Sabtu.
Guna mengantisipasi kecelakaan kapal akibat cuaca buruk ini, KSOP IV Pangkalbalam terus menyosialisasikan informasi potensi cuaca buruk, seperti hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi yang dirilis BMKG kepada seluruh perusahaan kapal dan nelayan di daerah ini.
"Kita setiap hari menginformasikan kondisi cuaca ini ke seluruh masyarakat nelayan termasuk kapal-kapal kayu berkapasitas di bawah tujuh grosston, guna mencegah kecelakaan kapal akibat cuaca buruk ini," katanya.
Ia mengimbau nelayan untuk tidak melaut jika kondisi cuaca memburuk, agar tidak terjadi kecelakaan kapal yang membahayakan keselamatan jiwa mereka.
"Kami berharap nelayan sebelum berangkat melaut untuk memperhatikan kondisi cuaca dan tidak memaksakan diri untuk melaut jika kondisi cuaca tidak bersahabat," katanya.
Ketua Tim Data dan Informasi BMKG Pangkalpinang Slamet Supriyadi mengingatkan masyarakat di Kepulauan Babel untuk mewaspadai potensi hujan berintensitas tinggi dan gelombang tinggi berpotensi terjadi pada Jumat (5/12) hingga Jumat (12/12) di daerah itu.
"Selama sepekan ke depan di Perairan Kepulauan Babel berpotensi terjadi gelombang tinggi disertai angin kencang, air laut pasang yang dipicu dinamika atmosfer aktif seperti MJO, Gelombang Kelvin, dan Rossby Ekuator," katanya.
