Di tengah situasi pandemi COVID-19 yang berkepanjangan, tahun 2020 menjadi tahun yang berat bagi hampir seluruh pemangku kebijakan mulai pusat hingga daerah, termasuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Namun berkat kerja keras dan sejumlah langkah inovatif serta revolusioner, Pemprov Babel mampu melaksanakan berbagai program kerja yang diagendakan pada Tahun Anggaran 2020. 

Hal itu terungkap dalam Rapat Paripurna Penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2020.

Mengawali paparan di hadapan Anggota DPRD Babel, Gubernur Babel, Erzaldi menyampaikan gambaran umum situasi yang dihadapi di tengah pandemi yang menghadang pada tahun 2020, pelaksanaan APBD berjalan lancar meskipun kurang optimal. 

"Kita sadari bersama, tahun 2020 yang disertai munculnya pandemi Covid-19 merupakan situasi dan kondisi yang sama sekali tak terbayangkan. Ini menjadi tahun penuh tantangan dan ujian berat sehingga membutuhkan kesabaran revolusioner," ujarnya.

Oleh karena itu, Pemprov Babel mengeluarkan kebijakan dengan melakukan refocusing dan realokasi anggaran terkait penanganan COVID-19 dan juga pemberian bantuan untuk para pedagang dan para pekerja informal, industri kecil menengah, usaha mikro, kecil dan menengah serta masyarakat yang terdampak pandemi.

Orang nomor satu di Babel itu juga memaparkan kenaikan dari segi kualitas pembangunan manusia yang dilihat dari capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2020 memiliki nilai 71.47, meningkat sebesar 0.17 dibanding tahun sebelumnya. 

"Komponen IPM diantaranya umur harapan hidup, angka harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, dan pengeluaran per kapita rata-rata penduduk," ujarnya.

Terkait kebijakan pengelolaan keuangan daerah pada tahun 2020, target pendapatan penerimaan daerah selama tahun 2020 ditargetkan Rp 748 miliar, dengan realisasi sebesar Rp 687 miliar atau 91,85 persen

Sementara, belanja daerah pada tahun 2020 ditargetkan sebesar Rp 2,77 triliun, dengan realisasi sebesar Rp 2,57 triliun atau 92,82 persen. Pembiayan daerah tahun 2020 ditargetkan Rp 220 miliar dengan realisasi Rp 220 miliar atau 100 persen.

Adapun struktur perekonomian Provinsi Babel pada tahun 2020 didominasi oleh lima lapangan usaha, yakni, pertanian, kehutanan dan perikanan (20,47 persen), industri pengolahan (18,76 persen), perdagangan besar dan eceran, serta reparasi mobil dan sepeda motor (15,33 persen), kontruksi (10,22 persen) dan pertambangan (8,54 persen).

Erzaldi menambahkan, permasalahan dalam penyelenggaraan urusan secara umum pada tahun 2020 adalah rasionalisasi anggaran. Namun berkat kerja keras kita bersama permasalahan tersebut dapat kita atasi sehingga pelaksanaan program dan kegiatan prioritas dapat terlaksana sesuai rencana.

"Harapan kita program di 2021 lebih terarah, fokus, efektif, dan efisien sehingga perekonomian kita lebih baik. tentunya dengan kolaborasi dan sinergi, dalam hal ini Pemprov Babel dengan DPRD serta Forkopimda lainnya," pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua DPRD Babel, Herman Suhadi mengapresiasi LKPJ Gubernur tahun 2020. Kemudian DPRD Babel akan mengkaji secara mendalam untuk menghasilkan Rekomendasi DPRD sebagai peningkatan kinerja Pemprov Babel ke depan.

"Gubernur agar dapat menugaskan Perangkat Daerah dalam membahas LKPJ tahun 2020 ini secara mendetail dan rinci sehingga menghasilkan rekomendasi DPRD," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021