Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menggencarkan program pembinaan kepada petani Desa Bikang, Kabupaten Bangka Selatan, guna meningkatkan produksi dan kualitas nanas untuk pasar ekspor.
"Nanas Desa Bikang memiliki cita rasa unik yang manis dan menyegarkan, ini dapat meningkatkan hasil produksi untuk pasar ekspor," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan saat peresmian Gedung Serba Guna (GSG) Desa Bikang, Kamis.
Ia mengatakan pembinaan petani dalam mengelola perkebunan nanas secara profesional dan sesuai standar ini, tidak menutup kemungkinan pasar nasional maupun luar negeri akan segera “menangkapnya”, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani di tengah pandemi COVID-19 ini.
"Untuk mengekspor nanas olahan ini perlu standar-standar produksi yang harus dipenuhi, seperti besaran buah dan tingkat kemanisan," ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Babel siap mendampingi dan melakukan pembinaan. Misalnya, pemberian bantuan bibit berkualitas, pupuk dan cara menanam nanas dengan baik sesuai standar yang ditetapkan.
"Desa Bikang ini merupakan salah satu daerah penghasil nanas di Babel, sehingga cukup disayangkan jika hasil nanas petani ini tidak bisa dipasarkan di pasar ekspor," katanya.
Ketua TP PKK sekaligus Ketua Dekranasda Provinsi Kepulauan Babel Melati Erzaldi yang ikut hadir dalam acara tersebut menambahkan bahwa di Desa Bikang, selain memproduksi buah nanas juga mengolah hasil turunannya seperti selai nanas, sirup, maupun kue.
"Kami berharap adanya inovasi dalam mengolah produksi nanas Bikang sehingga menjadi produk unggulan yang dapat menopang ekonomi masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Nanas Desa Bikang memiliki cita rasa unik yang manis dan menyegarkan, ini dapat meningkatkan hasil produksi untuk pasar ekspor," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan saat peresmian Gedung Serba Guna (GSG) Desa Bikang, Kamis.
Ia mengatakan pembinaan petani dalam mengelola perkebunan nanas secara profesional dan sesuai standar ini, tidak menutup kemungkinan pasar nasional maupun luar negeri akan segera “menangkapnya”, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani di tengah pandemi COVID-19 ini.
"Untuk mengekspor nanas olahan ini perlu standar-standar produksi yang harus dipenuhi, seperti besaran buah dan tingkat kemanisan," ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Babel siap mendampingi dan melakukan pembinaan. Misalnya, pemberian bantuan bibit berkualitas, pupuk dan cara menanam nanas dengan baik sesuai standar yang ditetapkan.
"Desa Bikang ini merupakan salah satu daerah penghasil nanas di Babel, sehingga cukup disayangkan jika hasil nanas petani ini tidak bisa dipasarkan di pasar ekspor," katanya.
Ketua TP PKK sekaligus Ketua Dekranasda Provinsi Kepulauan Babel Melati Erzaldi yang ikut hadir dalam acara tersebut menambahkan bahwa di Desa Bikang, selain memproduksi buah nanas juga mengolah hasil turunannya seperti selai nanas, sirup, maupun kue.
"Kami berharap adanya inovasi dalam mengolah produksi nanas Bikang sehingga menjadi produk unggulan yang dapat menopang ekonomi masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021