Masjid Istiqlal pada Senin malam menyelenggarakan Shalat Tarawih pertama 1 Ramadhan 1442 Hijriyah setelah Kementerian Agama menetapkan awal puasa dimulai pada Selasa (13/4). 

Namun demikian, jamaah yang datang ke Masjid Istiqlal terbilang tidak terlalu ramai mengingat di saat yang sama kawasan Jakarta Pusat dan sekitarnya diguyur hujan deras. Jamaah mengisi sekitar 6-7 shaf pada barisan laki-laki maupun perempuan.

"Mungkin baru sekitar 500 jamaah yang datang. Karena hujan deras juga ya," kata Anwar (23), salah satu petugas jaga di pintu masuk Masjid Istiqlal Jakarta.

Anwar mengatakan dari total kedatangan tersebut, umumnya didominasi oleh jamaah laki-laki.

Adapun Shalat Isya dan Tarawih pada 1 Ramadhan di Istiqlal dipimpin oleh Anshoruddin Ibrahim. Sementara itu, ceramah tarawih diisi oleh Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar.

Sebelumnya, Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa Istiqlal mulai dibuka untuk umum pada Shalat Jumat lalu yang dihadiri oleh Gubernur Anies Baswedan dan jajaran.

Istiqlal dibuka dengan kapasitas terbatas, yakni 2.000 jamaah. Jumlah ini sangat sedikit jika dibandingkan total kapasitas masjid yang mencapai 250 ribu orang.

Sejumlah simulasi pun telah dilakukan, yakni menetapkan jarak antarjamaah 1,5 meter, menyediakan pencuci tangan (hand sanitizer) dan sabun di area umum.

Untuk kegiatan ibadah, Istiqlal hanya membuka untuk shalat lima waktu dan Shalat Tarawih. Ibadah shalat pun hanya dilakukan di lantai utama. Kegiatan lainnya seperti buka puasa dan sahur bersama ditiadakan.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021