Jakarta (ANTARA) - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengutuk serangan zionis Israel yang menewaskan salah satu pemimpin Hamas, Ismail Abdul Salam Haniyeh, di Teheran, Iran.
"Kita semua berduka dan saya secara pribadi mengucapkan sangat berbelasungkawa atas musibah atau upaya yang telah dilakukan oleh zionis Israel yang menyebabkan kematian Almarhum Al-Maghfurlah, Ismail Abdul Salam Haniyyah," ujar Nasaruddin Umar di Jakarta, Kamis.
Untuk mendoakan almarhum serta pejuang Palestina lainnya yang gugur, Nasaruddin mengajak jamaah Istiqlal, masyarakat Indonesia, dan seluruh masjid di Indonesia menggelar Shalat Ghaib setelah Shalat Jumat.
"Dia (Ismail Abdul Salam Haniyyah) mempertaruhkan segala-galanya demi untuk kebebasan negerinya," kata dia.
Menurutnya, Masjid Istiqlal konsisten menyuarakan kemerdekaan rakyat Palestina lewat berbagai macam cara.
"Bukan saja untuk mengumpulkan dana, bukan saja untuk merencanakan renovasi Rumah Sakit Indonesia di sana, dan bukan saja untuk menciptakan atau membangun Masjid Istiqlal di sana," kata dia.
"Tetapi Istiqlal bersama-sama dengan seluruh jamaah punya cara yang komprehensif untuk bagaimana supaya rakyat Palestina bisa menikmati kemerdekaan," kata dia menambahkan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa tewasnya Ismail Haniyeh, pemimpin biro politik organisasi perlawanan Palestina Hamas di Teheran, Iran, merupakan kekerasan dan pembunuhan yang tidak bisa ditoleransi.
"Itu sebuah kekerasan, pembunuhan, yang tidak bisa ditoleransi. Dan terjadi di wilayah kedaulatan Iran," kata Presiden Jokowi.
Presiden pun menegaskan bahwa Indonesia mengecam keras kekerasan dan pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh.
Imam Besar Istiqlal kutuk serangan Israel yang tewaskan Ismail Haniyeh
Kamis, 1 Agustus 2024 23:25 WIB