Bandara Internasional H.AS. Hanandjoeddin Kabupaten Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mulai menggunakan alat pendeteksi COVID-19 dengan hembusan nafas yaitu GeNose C19 untuk calon penumpang di bandara itu.

"Penggunaan ini akan memudahkan penumpang moda angkutan pesawat terbang lantaran selama ini penumpang pesawat merasa terbebani dengan mahalnya tes usap antigen maupun PCR," kata Executive General Manager PT Angkasa Pura II (Persero) Cabang Bandar Udara H.AS. Hanandjoeddin Belitung, Untung Basuki di Tanjung Pandan, Selasa.

Menurut dia, pemeriksaam GeNose C19 mulai efektif digunakan di bandara tersebut sejak Senin (12/4) di mana tarif layanan untuk satu kali pemeriksaan sebesar Rp40 ribu.

"Penumpang disarankan melakukan pendaftaran dan tes 1 x 24 jam sebelum keberangkatan," ujarnya.

Ia mengatakan bagi calon penumpang yang akan melakukan pemeriksaan COVID 19 dengan alat GeNose C19 diwajibkan untuk berpuasa kurang lebih setengah hingga satu jam dan tidak diperkenankan merokok sebelum menjalani pemeriksaan.

"Penggunaannya sangat mudah yakni hanya menghembuskan nafas ke dalam suatu kantong sekali pakai untuk kemudian dianalisis oleh alat ini rata-rata prosesnya memakan waktu tiga menit saja," katanya.

Untung menambahkan, sementara ini Bandara H.AS. Hanandjoeddin Belitung baru memiliki dua buah alat GeNose C19, satu digunakan bagi calon penumpang sedangkan sisanya sebagai cadangan.

"Kami juga bekerja sama dengan Kimia Farma dalam menyediakan alat ini," ujarnya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021