Satuan Tugas Pengendalian COVID-19 Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menemukan sebanyak 858 kasus positif COVID-19 selama awal hingga akhir Mei 2021.

"Jumlah tersebut meningkat sedikit dibandingkan April 2021, dimana kami temukan sebanyak 827 kasus dari total 2.136 kasus yang ditemukan selama pandemi COVID-19," kata Juru Bicara Satgas Pengendalian COVID-19 Kabupaten Bangka Barat, M. Putra Kusuma di Mentok, Senin.

Jika dihitung dalam persentase, kata dia, sebanyak 858 kasus yang ditemukan pada Mei mencapai 41,1 persen dari jumlah kumulatif sedangkan pada April sebanyak 38,7 persen dibandingkan jumlah kasus keseluruhan yang ditemukan sejak pandemi berlangsung.

Menurut dia, banyaknya temuan jumlah kasus dalam dua bulan terakhir dibandingkan bulan-bulan sebelumnya tidak terlepas dari peran aktif para petugas di lapangan yang terus melakukan penelusuran, pelacakan dan pemeriksaan terhadap warga, terutama kepada yang memiliki kontak erat dengan warga yang sebelumnya sudah dinyatakan positif terpapar COVID-19.

"Prinsip dasar pengendalian penyakit menular adalah dengan menemukan sedini mungkin, agar dapat dilakukan tata laksana dan menahan penularan semakin meluas," kata dia.

Menurut Putra, identifikasi satu kasus dan menemukan pokok masalahnya menjadi prioritas untuk menentukan metode pengendalian selanjutnya.

Ia menambahkan, pola pengendalian COVID-19 dalam konteksnya sama dengan konsep pengendalian penyakit TBC. Kasusnya harus ditemukan sehingga terkontrol penyebarannya di suatu wilayah.

"Jika kasus tersebut tidak ditemukan maka akan menjadi bom waktu di kemudian hari dan ditemukan sudah di rumah sakit dan menyerang orang-orang yang rentan, seperti para lanjut usia, penyakit penyerta (komorbid), ibu hamil dan anak-anak," katanya.

Untuk itu, semua kasus COVID-19 yang ada di masyarakat wajib dicari dan segera ditemukan, pencarian secara masif ini biasa disebut sebagai kegiatan "tracking" dan "traccing".

"Untuk pemeriksaan, selama 11 hari terakhir sudah dilakukan sebanyak 2.081 tes, dengan rincian 477 menggunakan test PCR dan 1.604 tes antigen," kata Putra.

Menurut dia, tes harus masif dilakukan mengingat target WHO adalah satu orang per 1.000 penduduk per minggu dalam satu daerah agar dapat terdeteksi kasus-kasus yang ada, sedangkan untuk angka "positivity rate" harus di bawah lima persen.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021