Satuan Tugas Pengendalian COVID-19 Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memantau pelaksanaan ujian akhir tahun yang digelar secara tatap muka di beberapa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di daerah itu.

"Secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik, bahkan ada sekolah yang menggelar ujian secara tatap muka yang tidak memakai lembar kertas, namun peserta tetap menggunakan telepon seluler masing-masing untuk meminimalkan kontak dengan guru dan kertas," kata Sekretaris Satgas Pengendalian COVID-19 Kabupaten Bangka Barat, Sidharta Gautama di Mentok, Senin.

Ia menjelaskan, pelaksanaan protokol kesehatan di sekolah yang menggelar ujian tatap muka sudah cukup baik, para guru, orang tua yang mengantar jemput dan para siswa sudah cukup paham penerapan protokol kesehatan.

Protokol kesehatan tidak hanya dilakukan dalam diri pribadi, namun juga dijalankan saat berada dalam kerumunan dengan tetap menjaga jarak dan mengukur suhu tubuh masing-masing siswa yang akan masuk lingkungan sekolah.

"Kita berharap dengan adanya pengawasan langsung oleh para petugas bisa meningkatkan disiplin dan apa yang sudah direkomendasikan sejak awal oleh tim Satgas bisa dijalankan dengan sungguh-sungguh," kata Sidharta.

Menurut dia, penerapan protokol kesehatan di sekolah yang melaksanakan ulangan umum tatap muka sudah tersistem dengan baik, seperti kesiapan alat pengukur suhu tubuh, sarana cuci tangan, jaga jarak, pembagian kelas pagi siang dan lainnya.

"Kami minta seluruh yang terlibat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan sesuai rekomendasi untuk meminimalkan risiko penularan dan terjadinya kluster sekolah," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangka Barat, Rukiman mengatakan pelaksanaan ujian akhir tahun dilaksanakan di beberapa sekolah dasar dan sekolah tingkat pertama.

"Pada penilaian akhir tahun kali ini yang ikut tatap muka dibatasi, yaitu untuk SD hanya kelas 3,4 dan lima sedangkan tingkat SMP kelas 1 dan 2," kata Rukiman.

Ujian secara tatap muka tersebut dimaksudkan agar para guru bisa memberikan penilaian dan melihat langsung kemampuan para siswa menangkap pelajaran yang selama ini disampaikan secara daring.

Dia mengatakan, sebelum pelaksanaan ulangan, pihaknya meminta persetujuan orang tua siswa dan jika ada yang keberatan maka soal ujian akan diantar ke rumah.

"Sampai saat ini belum ada penolakan dari orang tua, bahkan ada beberapa orang tua mengeluh kualitas pembelajaran karena anak sudah lama tidak sekolah tatap muka," katanya.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021