Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, siap membagikan 50 kelambu berinsektisida untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk.
"Saat ini, sisa kelambu yang tersedia di gudang sebanyak 50 unit, namun kami masih menunggu konfirmasi dari pusat dan jika sudah ada persetujuan kelambu itu siap dibagikan," kata Staf Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Pangkalpinang, Tri Endariyanto di Pangkalpinang, Sabtu.
Menurut dia, jika kelambu itu dibagikan tentu diberikan pada daerah tertentu atau daerah yang masih banyak ditemui kasus malaria karena daerah seperti itu merupakan prioritas dalam pembagian kelambu.
"Tim akan langsung turun ke lapangan untuk memeriksa daerah mana saja yang pantas diberikan kelambu tersebut sehingga tidak salah sasaran dalam pendistribusiannya," ujarnya.
Ia mengatakan, pembagian kelambu itu merupakan salah satu upaya pemberantasan dan pengendalian kasus malaria, selain itu juga ada upaya lain untuk membarantas penyakit tersebut.
"Selain itu upaya lain untuk memberantas penyakit tersebut yaitu dengan pengasapan di sekitar rumah warga yang dapat membunuh bibit-bibit nyamuk pembawa malaria," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya belum mendapatkan instruksi untuk membagikan kelambu itu karena sudah tiga tahun belakangan tidak ditemukan ibu hamil yang terkena penyakit malaria.
"Kelambu itu hanya diberikan untuk ibu hamil. Pencegahan malaria dimulai dari ibu hamil sehingga anak yang dilahirkannya nanti tetap sehat dan bebas dari penyakit," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Saat ini, sisa kelambu yang tersedia di gudang sebanyak 50 unit, namun kami masih menunggu konfirmasi dari pusat dan jika sudah ada persetujuan kelambu itu siap dibagikan," kata Staf Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Pangkalpinang, Tri Endariyanto di Pangkalpinang, Sabtu.
Menurut dia, jika kelambu itu dibagikan tentu diberikan pada daerah tertentu atau daerah yang masih banyak ditemui kasus malaria karena daerah seperti itu merupakan prioritas dalam pembagian kelambu.
"Tim akan langsung turun ke lapangan untuk memeriksa daerah mana saja yang pantas diberikan kelambu tersebut sehingga tidak salah sasaran dalam pendistribusiannya," ujarnya.
Ia mengatakan, pembagian kelambu itu merupakan salah satu upaya pemberantasan dan pengendalian kasus malaria, selain itu juga ada upaya lain untuk membarantas penyakit tersebut.
"Selain itu upaya lain untuk memberantas penyakit tersebut yaitu dengan pengasapan di sekitar rumah warga yang dapat membunuh bibit-bibit nyamuk pembawa malaria," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya belum mendapatkan instruksi untuk membagikan kelambu itu karena sudah tiga tahun belakangan tidak ditemukan ibu hamil yang terkena penyakit malaria.
"Kelambu itu hanya diberikan untuk ibu hamil. Pencegahan malaria dimulai dari ibu hamil sehingga anak yang dilahirkannya nanti tetap sehat dan bebas dari penyakit," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015