Pangkalpinang (Antara Babel) - Gubernur Bangka Belitung Rustam Effendi akan mengusulkan rancangan peraturan daerah tentang harga eceran tertinggi komoditas perkebunan untuk menjaga stabilitas harga hasil perkebunan petani daerah itu.

"HET karet, lada putih, dan hasil perkebunan petani lainnya ini penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani," kata Rustam Effendi di Pangkalpinang, Rabu.

Selama ini, kata dia, harga hasil perkebunan petani ini masih berdasarkan mekanisme pasar yang cukup merugikan petani. Misalnya, pada saat hasil karet petani berlimpah dan permintaan industri kurang, sehingga berdampak langsung terhadap harga di tingkat petani anjlok.

"Saat ini, harga karet petani anjlok sehingga berdampak langsung terhadap perekonomian petani," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, pihaknya akan segera menyusun dan mengajukan Raperda HET hasil perkebunan petani ini.

"Mudah-mudahan tahun ini, raperda ini sudah menjadi perda yang harus dipatuhi pedagang, pengusaha atau eksportir komoditas ini," ujarnya.

Menurut dia, perda HET ini akan sangat membantu pemerintah dalam meningkatkan minat petani mengembangkan sektor perkebunan ini.

Tidak hanya itu, pemerintah terus mendorong investor untuk berinvestasi membangun pabrik pengolahan hasil perkebunan petani ini.      
    
"Kami berharap petani untuk bersabar dan terus meningkatkan kualitas dan mutu hasil perkebunan untuk mendongkrat harga di pasar lokal, nasional dan internasional," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015