Sungailiat (Antara Babel) - Bupati Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Tarmizi Saat menyatakan mendukung sepenuhnya inisiatif Gubernur Babel yang mengusulkan Rancangan Peraturan Daerah tentang Harga Eceran Tertinggi Komoditas Perkebunan untuk menjaga stabilitas harga hasil pertanian.

"Saya mendukung inisiatif gubernur mengusulan raperda ini mengingat harga komoditas perkebunan cenderung tidak stabil bahkan sering kali turun sehingga petani dirugikan," katanya di Sungailiat, Kamis.

Ia mengatakan, mekanisme pasar yang mengendalikan harga hasil perkebunan dan pertanian dapat dilihat ketika musim panen tiba, dimana dipastikan harga rata-rata untuk semua jenis komoditas pertanian akan mengalami penurunan tajam.

"Dengan turunnya harga komoditas petani tentu akan berdampak pada kurangnya apresiasi masyarakat terhadap program pemerintah yang menetapkan sektor pertanian dan perkebunan sebagai salah satu unggulan," ujarnya.

Bupati mengatakan, pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin membantu para petani termasuk terkait masalah harga hasil panen yang turun seperti harga karet yang harganya kurang dari Rp10 ribu per kilogram.

Gubernur Babel, Rustam Effendi mengatakan Raperda HET yang diharapkan segera dapat disahkan itu sangat penting karena membantu pemerintah dalam meningkatkan minat petani mengembangkan sektor pertanian dan perkebunan.

"Mudah-mudahan tahun ini raperda itu sudah disahkan menjadi perda yang harus dipatuhi pedagang, pengusaha atau eksportir komoditas," ujarnya.

Menurut dia, HET karet, lada putih, dan hasil perkebunan petani lainnya penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Pewarta: Kasmono

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015