Pangkalpinang (Antara Babel) - Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, masih kekurangan tenaga pendidik, khususnya pada tingkat Sekolah Dasar (SD) yang dikarenakan beberapa faktor.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Pangkalpinang, Agus Suryadi Yamani di Pangkalpinanh, Minggu, mengatakan, kurangnya tenaga pendidik di Kota itu dikarenakan tidak berimbangnya jumlah tenaga pendidik yang pensiun dengan perekrutan. Apalagi dari Pegawai Negeri Sipil (PNS).

"Untuk di sini, kita masih kekurangan PNS khususnya Guru SD, karena setiap tahun banyak yang pensiun, sementara rekrutnya tidak sebanyak yang pensiun. Sehingga tenaga pendidik yang kita butuhkan cukup banyak," katanya.

Ia menyebutkan, untuk mengisi kekurangan tenaga pendidik tersebut, Pemerintah Kota Pangkalpinang selalu mengajukan untuk formasi guru pada seleksi penerimaan CPNS setiap tahunnya.

"Selain mengajukan formasi, Dinas terkait yakni Dinas Pendidikan (Disdik) juga merekrut tenaga guru honorer. Hal itu dilakukan guna mengisi kekurangan tersebut," jelasnya.

Ia mengungkapkan, pada 2014, Pemkot Pangkalpinang hanya menerima belasan guru saja, sementara guru yang akan pensiun lebih dari jumlah yang didapat.

"Tahun kemarin kami cuma menerima 14 tenaga pendidik, sedangkan guru yang pensiun mencapai puluhan orang. Kalau memang masih ada kesempatan untuk mengajukan, pasti kami ajukan terus," ujarnya.

Mengenai kebijakan pusat yang melakukan moratorium penerimaan CPNS dalam beberapa tahun kedepan, Ia menilai, Pemerintah Pusat akan mempertimbangkan nasib sejumlah Pemerintah Daerah (Pemda).    
Menurut dia, kemungkinan Pusat akan tetap membuka penerimaan untuk tenaga pendidik dan kesehatan.

"Setiap tahun kalau ada penerimaan, kami selalu mengusulkan untuk formasi guru. Kalaupun moratorium CPNS ini diberlakukan, tetap ada kemungkinan tenaga pendidik dan kesehatan tetap dibuka," katanya.

Ia mengatakan, saat ini Pemkot Pangkalpinang juga sedang menyusun rencana untuk mengukur seperti apa jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan di Pemkot. Apakah sesuai tidaknya dengan kebutuhan struktur organisasi dan tata kerja (SOTK).

"Saat ini kami sedang memetakan jumlah SDM dengan jabatan yang ada dengan pendekatan beban kerja dan pendekatan jabatan dan jumlah personel. Pemetaan itu guna mengetahui berapa sebenarnya kebutuhan SOTK kita. Secara umum untuk jumlah PNS kita cukup, tetapi secara idealnya mungkin belum ideal," ujarnya.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015