Pangkalpinang (Antara Babel) - Polda Provinsi Bangka Belitung (Babel), mengantisipasi masuknya narkoba melalui pelabuhan tikus dan tengah laut untuk memutus mata rantai peredaran barang haram di daerah itu.

"Saat ini, kegiatan pemberantasan narkoba difokuskan di pelabuhan-pelabuhan tikus (pelabuhan tidak resmi) seiring adanya dugaan bandar narkoba memanfaatkan pelabuhan tikus itu untuk mengedarkan barang haram," kata Kabid Humas Polda Babel, AKBP Abdul Mun'im di Pangkalpinang, Selasa.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga meningkatkan pengamanan dan patroli laut untuk mencegah transaksi narkoba di tengah laut daerah itu.

"Saat ini, peredaran narkoba di pelabuhan tikus dan tengah laut cukup marak, seperti kasus peredaran dan transaksi narkoba di Jakarta dan Medan Sumatera Utara, yang berhasil diungkap kepolisian di daerah itu," ujarnya.

Menurut dia, Bangka Belitung merupakan wilayah kepulauan dan memiliki pelabuhan tikus yang banyak, sehingga peredaran dan masuknya narkoba melalui jalur laut sangat rawan.

"Kami terus berupaya mencegah dan membasmi narkoba ini dengan melakukan kerja sama dengan pihak TNI Angkatan Laut, BNN, nelayan dan lembaga masyarakat lainnya," ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, mengoptimalkan sosialisasi bahaya narkoba kepada warga pesisir, pelajar, tokoh agama, ibu rumah tangga, lembaga swadaya masyarakat.

"Saat ini, peredaran narkoba ini sudah cukup mengkhawatirkan, karena barang haram ini tidak hanya digunakan oleh orang-orang dewasa tetapi sudah digunakan anak-anak sekolah di kota hingga ke pelosok desa," ujarnya.

Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan menjaga keluarganya dari peredaran narkoba ini.

"Kami berharap masyarakat melaporkan jika mengetahui peredaran narkoba ini, karena narkoba ini dapat mengakibatkan kematian dan merusak masa depan generasi muda yang merupakan generasi penerus bangsa ini," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015