Koba (Antara Babel) - Hutan Pelawan yang merupakan kawasan asri penghasil madu pahit dan manis di Desa Namang, Bangka Tengah, Bangka Belitung, akan diproyeksikan menjadi Kebun Raya Bangka (KRB).
"Kalau di Bogor ada Kebun Raya Bogor, maka Hutan Pelawan rencananya akan diproyeksikan menjadi Kebun Raya Bangka," kata penggagas pelestarian Hutan Pelawan, Zaiwan, di Namang, Sabtu.
Ia menjelaskan Hutan Pelawan dengan luas 260 hektare merupakan hutan asri yang ditumbuhi aneka ragam tumbuhan dan ratusan spesies binatang.
"Saat ini hutan tersebut menjadi kawasan penangkaran madu manis dan pahit, kami punya obsesi ke depan menjadikan hutan ini menjadi Kebun Raya Bangka," ujarnya.
Ia menjelaskan sekarang ini Hutan Pelawan sering dikunjungi tamu dari berbagai daerah untuk sekadar melihat secara dekat proses penangkaran madu pahit dan manis.
"Mereka juga ada yang penasaran ingin melihat secara dekat jenis Kayu Pelawan yang menjadi tempat bersarang lebah penghasil madu pahit dan manis tersebut," ujarnya.
Selain itu, kata dia, Hutan Pelawan juga sering dijadikan kawasan observasi dan pendidikan bagi kalangan intelektual karena di hutan ini hidup beragam jenis kayu dan binatang.
"Semuanya dilindungi dan hidup secara alami di dalam hutan tersebut, maka rencana besar kami ke depan menjadikan Kebun Raya Bangka," ujarnya.
Ia mengakui butuh upaya yang cukup keras untuk menjadikan Hutan Pelawan menjadi Kebun Raya Bangka, namun dirinya merasa yakin dan optimistik.
"Kebun Raya Bogor tentu tidak langsung jadi, tentu melalui proses pelestarian dan melengkapi sarana prsarana, demikian juga nanti dengan Hutan Pelawan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Kalau di Bogor ada Kebun Raya Bogor, maka Hutan Pelawan rencananya akan diproyeksikan menjadi Kebun Raya Bangka," kata penggagas pelestarian Hutan Pelawan, Zaiwan, di Namang, Sabtu.
Ia menjelaskan Hutan Pelawan dengan luas 260 hektare merupakan hutan asri yang ditumbuhi aneka ragam tumbuhan dan ratusan spesies binatang.
"Saat ini hutan tersebut menjadi kawasan penangkaran madu manis dan pahit, kami punya obsesi ke depan menjadikan hutan ini menjadi Kebun Raya Bangka," ujarnya.
Ia menjelaskan sekarang ini Hutan Pelawan sering dikunjungi tamu dari berbagai daerah untuk sekadar melihat secara dekat proses penangkaran madu pahit dan manis.
"Mereka juga ada yang penasaran ingin melihat secara dekat jenis Kayu Pelawan yang menjadi tempat bersarang lebah penghasil madu pahit dan manis tersebut," ujarnya.
Selain itu, kata dia, Hutan Pelawan juga sering dijadikan kawasan observasi dan pendidikan bagi kalangan intelektual karena di hutan ini hidup beragam jenis kayu dan binatang.
"Semuanya dilindungi dan hidup secara alami di dalam hutan tersebut, maka rencana besar kami ke depan menjadikan Kebun Raya Bangka," ujarnya.
Ia mengakui butuh upaya yang cukup keras untuk menjadikan Hutan Pelawan menjadi Kebun Raya Bangka, namun dirinya merasa yakin dan optimistik.
"Kebun Raya Bogor tentu tidak langsung jadi, tentu melalui proses pelestarian dan melengkapi sarana prsarana, demikian juga nanti dengan Hutan Pelawan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015