Bupati Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sahani Saleh menyampaikan laporan terkini penanganan COVID-19 di daerah itu kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang dilakukan secara daring, Sabtu (14/8) sore.
"Arahan dari Kapolri dan Panglima TNI tadi adalah diminta untuk fokus pada persoalan penyebaran dan penanganan baik perawatan pasien dan isolasi terpadu," katanya di Tanjung Pandan, Sabtu.
Dirinya berkesempatan menyampaikan laporan tersebut dalam kegiatan tatap muka Kapolri dan Panglima TNI bersama jajaran forkopimda se-Bangka Belitung ketika melakukan kunjungan kerja di kota Pangkalpinang terkait penanganan COVID-19 di Provinsi Bangka Belitung.
Menurut dia, situasi COVID-19 terkini di daerah itu hingga, Sabtu (14/8) tercatat jumlah kasus positif sebanyak 6.489 orang, sembuh 5.502 orang dan meninggal dunia 184 orang sehingga kasus aktif COVID-19 saat ini tersisa sebanyak 803 orang.
Dengan kondisi tersebut, lanjut Sahani, maka angka "positive rate" COVID-19 di daerah itu sebesar 16,18 persen, "recovery rate" sebesar 83,7 persen, "active rate" sebesar 13 persen dan "case fatality rate" sebesar 2,8 persen.
"Memang sejak diterapkannya PPKM 4 kemudian turun menjadi PPKM level 3 terlihat adanya penurunan kasus," ujarnya.
Ia menambahkan, selain itu, jumlah pengujian dan pelacakan kasus COVID-19 di daerah itu rata-rata mencapai 417 orang melebihi target yang ditetapkan yaitu 407 orang atau mencapai 102 persen.
"Dari satu kasus konfirmasi positif COVID-19 maka 15 orang yang pernah terjadi kontak erat harus dilakukan pelacakan dan pengujian," katanya.
Ia menyebutkan, sedangkan kapasitas "Bed Occupancy Rate" (BOR) atau jumlah tempat tidur untuk pasien COVID-19 saat ini terisi sebanyak 89 dari 154 tempat tidur atau 57,79 persen.
Dirinya memastikan, ketersediaan oksigen medis di daerah itu mencukupi setelah dimana sebelumnya sempat menerima bantuan oksigen dari berbagai kalangan termasuk 41 tabung oksigen yang diproduksi oleh KRI Semarang-594.
"Namun kendala yang kami hadapi adalah rendahnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, droping vaksin belum terjadwal secara teratur dan kurangnya dukungan masyarakat terhadap pasien COVID-19 yang isolasi mandiri," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Arahan dari Kapolri dan Panglima TNI tadi adalah diminta untuk fokus pada persoalan penyebaran dan penanganan baik perawatan pasien dan isolasi terpadu," katanya di Tanjung Pandan, Sabtu.
Dirinya berkesempatan menyampaikan laporan tersebut dalam kegiatan tatap muka Kapolri dan Panglima TNI bersama jajaran forkopimda se-Bangka Belitung ketika melakukan kunjungan kerja di kota Pangkalpinang terkait penanganan COVID-19 di Provinsi Bangka Belitung.
Menurut dia, situasi COVID-19 terkini di daerah itu hingga, Sabtu (14/8) tercatat jumlah kasus positif sebanyak 6.489 orang, sembuh 5.502 orang dan meninggal dunia 184 orang sehingga kasus aktif COVID-19 saat ini tersisa sebanyak 803 orang.
Dengan kondisi tersebut, lanjut Sahani, maka angka "positive rate" COVID-19 di daerah itu sebesar 16,18 persen, "recovery rate" sebesar 83,7 persen, "active rate" sebesar 13 persen dan "case fatality rate" sebesar 2,8 persen.
"Memang sejak diterapkannya PPKM 4 kemudian turun menjadi PPKM level 3 terlihat adanya penurunan kasus," ujarnya.
Ia menambahkan, selain itu, jumlah pengujian dan pelacakan kasus COVID-19 di daerah itu rata-rata mencapai 417 orang melebihi target yang ditetapkan yaitu 407 orang atau mencapai 102 persen.
"Dari satu kasus konfirmasi positif COVID-19 maka 15 orang yang pernah terjadi kontak erat harus dilakukan pelacakan dan pengujian," katanya.
Ia menyebutkan, sedangkan kapasitas "Bed Occupancy Rate" (BOR) atau jumlah tempat tidur untuk pasien COVID-19 saat ini terisi sebanyak 89 dari 154 tempat tidur atau 57,79 persen.
Dirinya memastikan, ketersediaan oksigen medis di daerah itu mencukupi setelah dimana sebelumnya sempat menerima bantuan oksigen dari berbagai kalangan termasuk 41 tabung oksigen yang diproduksi oleh KRI Semarang-594.
"Namun kendala yang kami hadapi adalah rendahnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, droping vaksin belum terjadwal secara teratur dan kurangnya dukungan masyarakat terhadap pasien COVID-19 yang isolasi mandiri," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021