Muntok (Antara Babel) - Gua Pak Rotek di kaki Gunung Menumbing, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, sangat potensial untuk dikembangkan menjadi objek wisata baru di daerah itu, karena memiliki keindahan alam dan nilai sejarah yang cukup menarik.
"Kami yakin jika dikemas lebih serius, lokasi ini akan menjadi salah satu objek wisata andalan di Muntok, daerah yang berada di ujung barat Pulau Bangka," kata tokoh pemuda setempat, Suranto, di Muntok, Minggu.
Selain memiliki keindahan alam yang cukup menarik, kata dia, Gua Pak Rutek yang tidak terlalu jauh dari Jembatan Inggris itu juga memiliki kandungan nilai sejarah yang cukup menarik untuk dipelajari, baik oleh masyarakat setempat maupun luar daerah.
Ia mengatakan Pak Rutek pada masa hidupnya merupakan salah satu tokoh pendekar lokal yang cukup disegani dan dekat dengan rakyat yang sampai sekarang cerita legendanya masih melekat di tengah masyarakat setempat.
"Pendekar Pak Rutek kisahnya mirip dengan cerita Betawi Si Pitung, kami yakin jika legenda ini dipopulerkan kembali, Gua Pak Rutek akan semakin menarik untuk dikunjungi," kata dia.
Gua Pak Rutek merupakan gua batu alami yang di sampingnya terdapat empat dinding batu tegak lurus dengan ketinggian sekitar 20 meter yang berada di salah satu puncak bukit di kaki Gunung Menumbing, Muntok.
Untuk menuju lokasi itu, pengunjung bisa menggunakan sepeda motor dengan lama tempuh sekitar 20 menit dari pusat Kota Muntok, dan dilanjutkan dengan berjalan kaki menaiki badan bukit sekitar 30 menit.
Rute perjalanan naik ke gua, pengunjung akan menikmati tantangan berjalan di atas lempengan-lempengan batu alam yang menyerupai tangga dengan tingkat kemiringan sekitar 50 derajat.
Untuk naik ke gua yang berlokasi di perbatasan antara hutan alam dengan perkebunan kelapa sawit tersebut, pengunjung akan dimanjakan dengan hijaunya pemandangan hutan konservasi Gunung Menumbing.
"Meskipun cukup berkeringat untuk menuju lokasi gua, namun rasa lelah akan terbayar lunas begitu sampai di gua, kami yakin jika potensi ini digarap lebih serius, lokasi itu akan menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Kami yakin jika dikemas lebih serius, lokasi ini akan menjadi salah satu objek wisata andalan di Muntok, daerah yang berada di ujung barat Pulau Bangka," kata tokoh pemuda setempat, Suranto, di Muntok, Minggu.
Selain memiliki keindahan alam yang cukup menarik, kata dia, Gua Pak Rutek yang tidak terlalu jauh dari Jembatan Inggris itu juga memiliki kandungan nilai sejarah yang cukup menarik untuk dipelajari, baik oleh masyarakat setempat maupun luar daerah.
Ia mengatakan Pak Rutek pada masa hidupnya merupakan salah satu tokoh pendekar lokal yang cukup disegani dan dekat dengan rakyat yang sampai sekarang cerita legendanya masih melekat di tengah masyarakat setempat.
"Pendekar Pak Rutek kisahnya mirip dengan cerita Betawi Si Pitung, kami yakin jika legenda ini dipopulerkan kembali, Gua Pak Rutek akan semakin menarik untuk dikunjungi," kata dia.
Gua Pak Rutek merupakan gua batu alami yang di sampingnya terdapat empat dinding batu tegak lurus dengan ketinggian sekitar 20 meter yang berada di salah satu puncak bukit di kaki Gunung Menumbing, Muntok.
Untuk menuju lokasi itu, pengunjung bisa menggunakan sepeda motor dengan lama tempuh sekitar 20 menit dari pusat Kota Muntok, dan dilanjutkan dengan berjalan kaki menaiki badan bukit sekitar 30 menit.
Rute perjalanan naik ke gua, pengunjung akan menikmati tantangan berjalan di atas lempengan-lempengan batu alam yang menyerupai tangga dengan tingkat kemiringan sekitar 50 derajat.
Untuk naik ke gua yang berlokasi di perbatasan antara hutan alam dengan perkebunan kelapa sawit tersebut, pengunjung akan dimanjakan dengan hijaunya pemandangan hutan konservasi Gunung Menumbing.
"Meskipun cukup berkeringat untuk menuju lokasi gua, namun rasa lelah akan terbayar lunas begitu sampai di gua, kami yakin jika potensi ini digarap lebih serius, lokasi itu akan menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan," kata dia.
Editor : Mulki
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015