Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengoptimalisasikan program peremajaan sawit rakyat (PSR), untuk meningkatkan produksi.
"Saat ini kelapa sawit merupakan komoditas yang bisa diandalkan mengingat harganya naik tajam," kata Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman di Koba, Selasa.
Pemkab Bangka Tengah saat ini mengoptimalisasikan program peremajaan sawit rakyat dengan memberikan bantuan pengolahan ulang kebun kelapa sawit yang sudah berusia tua.
"Kita menargetkan tahun ini seluas 500 hektare yang menjadi sasaran program peremajaan sawit rakyat," katanya.
Hingga sekarang baru tercatat sebanyak 150 hektare lahan sawit masyarakat yang sudah dilakukan peremajaan.
"Target kami 500 hektare, artinya masih ada 350 hektare yang menjadi sasaran peremajaan dan para petani silahkan mengajukan untuk masuk program peremajaan," ujarnya.
Peremajaan kebun kelapa sawit warga yang dilakukan pemerintah daerah tersebut sebagai bentuk realisasi dari program peremajaan sawit rakyat (PSR) atau dikenal dengan program replanting.
"Program replanting ini bagian dari upaya memberdayakan petani sawit agar perkebunan kelapa sawit mereka bisa kembali produktif," ujarnya.
Pemerintah membantu permodalan untuk melakukan peremajaan satu hektare kebun kelapa sawit sebesar Rp30 juta.
"Program replanting sudah tepat dilaksanakan tahun ini mengingat harga tandan buah sawit (TBS) terus naik," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Saat ini kelapa sawit merupakan komoditas yang bisa diandalkan mengingat harganya naik tajam," kata Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman di Koba, Selasa.
Pemkab Bangka Tengah saat ini mengoptimalisasikan program peremajaan sawit rakyat dengan memberikan bantuan pengolahan ulang kebun kelapa sawit yang sudah berusia tua.
"Kita menargetkan tahun ini seluas 500 hektare yang menjadi sasaran program peremajaan sawit rakyat," katanya.
Hingga sekarang baru tercatat sebanyak 150 hektare lahan sawit masyarakat yang sudah dilakukan peremajaan.
"Target kami 500 hektare, artinya masih ada 350 hektare yang menjadi sasaran peremajaan dan para petani silahkan mengajukan untuk masuk program peremajaan," ujarnya.
Peremajaan kebun kelapa sawit warga yang dilakukan pemerintah daerah tersebut sebagai bentuk realisasi dari program peremajaan sawit rakyat (PSR) atau dikenal dengan program replanting.
"Program replanting ini bagian dari upaya memberdayakan petani sawit agar perkebunan kelapa sawit mereka bisa kembali produktif," ujarnya.
Pemerintah membantu permodalan untuk melakukan peremajaan satu hektare kebun kelapa sawit sebesar Rp30 juta.
"Program replanting sudah tepat dilaksanakan tahun ini mengingat harga tandan buah sawit (TBS) terus naik," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021