Satuan Tugas Pengendalian COVID-19 Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memindahkan lokasi isolasi terpusat dari SMP Negeri 1 Mentok ke Wisma Atlet yang berada di Jalan Kejaksaan.
"Pemindahan lokasi ini kami lakukan karena mulai Senin (30/8) sudah mulai dilaksanakan kegiatan belajar mengajar tatap muka, sehingga gedung SMP Negeri 1 tidak bisa lagi digunakan merawat warga yang terkonfirmasi positif virus corona jenis baru ini," kata Ketua Satgas Pengendalian COVID-19 Kabupaten Bangka Barat Sidharta Gautama di Mentok, Minggu.
Ia menjelaskan, saat ini jumlah penghuni tempat isolasi terpusat di Kecamatan Mentok tersebut sebanyak 55 orang yang terdiri dari 35 laki-laki dan 20 perempuan.
Menurut dia, pemindahan lokasi isolasi terpusat bagi warga yang terkonfirmasi positif COVID-19, namun tidak memiliki gejala tersebut, penting dilakukan agar para siswa siswi SMP Negeri 1 Mentok bisa menjalankan kegiatan belajar mengajar tatap muka dengan tenang dan tidak khawatir tertular virus dari para pasien.
"Pada saat Bangka Barat diwajibkan menjalankan PPKM Level 4, kami gunakan gedung SMP Negeri 1 Mentok untuk tempat isolasi terpusat, namun karena saat ini keadaan sudah semakin membaik dan kita akan segera memulai kembali proses kegiatan belajar tatap muka, maka lokasi isolasi dipindahkan," katanya.
Sebelum proses pemindahan pasien tersebut, tim gabungan telah melakukan persiapan dengan melengkapi berbagai kebutuhan, sarana dan prasarana pendukung di Wisma Atlet Bangka Barat.
Selanjutnya para pasien dipindahkan ke lokasi itu secara bertahap dan tim gabungan yang melibatkan Dinas Pendidikan dan Olahraga, TNI, Polri, tim Kecamatan Mentok, kelurahan, para tenaga kesehatan dan para relawan melakukan pembersihan dan sterilisasi gedung SMP Negeri 1 Mentok.
"Mudah-mudahan dengan Wisma Atlet bisa menjadi lokasi yang lebih nyaman bagi para pasien sehingga mereka menyelesaikan masa karantina dengan baik dan kembali sehat," katanya.
Pelaksanaan isolasi terpusat bagi pasien tidak bergejala tersebut dilakukan guna membatasi ruang gerak agar para pasien tidak bertemu langsung dengan orang lain yang sehat yang bisa menimbulkan penularan virus.
"Ini upaya kita memutus mata rantai penularan COVID-19. Kita akan semaksimal mungkin menjaga tempat ini dan mengawasi para pasien agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi warga yang tinggal di sekitar Wisma Atlet," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Pemindahan lokasi ini kami lakukan karena mulai Senin (30/8) sudah mulai dilaksanakan kegiatan belajar mengajar tatap muka, sehingga gedung SMP Negeri 1 tidak bisa lagi digunakan merawat warga yang terkonfirmasi positif virus corona jenis baru ini," kata Ketua Satgas Pengendalian COVID-19 Kabupaten Bangka Barat Sidharta Gautama di Mentok, Minggu.
Ia menjelaskan, saat ini jumlah penghuni tempat isolasi terpusat di Kecamatan Mentok tersebut sebanyak 55 orang yang terdiri dari 35 laki-laki dan 20 perempuan.
Menurut dia, pemindahan lokasi isolasi terpusat bagi warga yang terkonfirmasi positif COVID-19, namun tidak memiliki gejala tersebut, penting dilakukan agar para siswa siswi SMP Negeri 1 Mentok bisa menjalankan kegiatan belajar mengajar tatap muka dengan tenang dan tidak khawatir tertular virus dari para pasien.
"Pada saat Bangka Barat diwajibkan menjalankan PPKM Level 4, kami gunakan gedung SMP Negeri 1 Mentok untuk tempat isolasi terpusat, namun karena saat ini keadaan sudah semakin membaik dan kita akan segera memulai kembali proses kegiatan belajar tatap muka, maka lokasi isolasi dipindahkan," katanya.
Sebelum proses pemindahan pasien tersebut, tim gabungan telah melakukan persiapan dengan melengkapi berbagai kebutuhan, sarana dan prasarana pendukung di Wisma Atlet Bangka Barat.
Selanjutnya para pasien dipindahkan ke lokasi itu secara bertahap dan tim gabungan yang melibatkan Dinas Pendidikan dan Olahraga, TNI, Polri, tim Kecamatan Mentok, kelurahan, para tenaga kesehatan dan para relawan melakukan pembersihan dan sterilisasi gedung SMP Negeri 1 Mentok.
"Mudah-mudahan dengan Wisma Atlet bisa menjadi lokasi yang lebih nyaman bagi para pasien sehingga mereka menyelesaikan masa karantina dengan baik dan kembali sehat," katanya.
Pelaksanaan isolasi terpusat bagi pasien tidak bergejala tersebut dilakukan guna membatasi ruang gerak agar para pasien tidak bertemu langsung dengan orang lain yang sehat yang bisa menimbulkan penularan virus.
"Ini upaya kita memutus mata rantai penularan COVID-19. Kita akan semaksimal mungkin menjaga tempat ini dan mengawasi para pasien agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi warga yang tinggal di sekitar Wisma Atlet," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021