Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meningkatkan keterampilan para pemandu ekowisata agar bisa memberikan pelayanan terbaik kepada para wisatawan nusantara dan mancanegara yang datang ke daerah itu.
"Keterampilan kepemanduan ini penting dimiliki para pemandu wisata agar para wisatawan betah tinggal, merasa nyaman dan benar-benar mendapatkan pengalaman baru selama berada di daerah ini," kata Bupati Bangka Barat Sukirman di Mentok, Kamis.
Sebagai modal awal, kata Sukirman, para pemandu wisata perlu menggali banyak informasi agar semakin kenal potensi yang dimiliki terkait destinasi wisata yang akan disampaikan kepada wisatawan.
"Pemandu wisata merupakan salah satu ujung tombak dalam promosi wisata, mereka harus bisa 'menjual' potensi yang dimiliki dan mengemas dalam bahasa yang menarik saat disampaikan kepada wisatawan," katanya.
Dalam hal ini pengemasan kalimat, tata bahasa dan etika berkomunikasi perlu menjadi perhatian bagi para pemandu wisata agar wisatawan merasa nyaman dalam berkomunikasi.
Menurut dia, dengan modal potensi sumber daya alam dan manusia yang ada di Bangka Barat diyakini akan mampu menarik wisatawan datang ke daerah itu.
Beberapa potensi yang sedang dikembangkan, seperti Desa Airputih yang memiliki keunikan dalam budaya warga, legenda akan sangat menarik saat dipadukan dengan dengan adanya pelabuhan baru, kekayaan kebun karet, kelapa sawit, budidaya buah keranji dan penambangan timah.
Selanjutnya, Desa Pelangas yang memiliki potensi kelekak, bukit yang masih perawan, geosite, adat dan budaya warga yang masih terjaga dengan baik dan tetap dilaksanakan warga hingga saat ini merupakan potensi yang menarik untuk ditawarkan ke wisatawan.
"Dengan potensi yang sudah ada dan unik, tinggal bagaimana peran para pemandu wisata ini agar bisa mengkolaborasikan seluruh potensi menjadi semakin menarik. Dalam hal ini kita harus bekerja dengan penuh semangat dan jujur terhadap diri sendiri agar semakin berkembang," kata Sukirman.
Menurut dia, pemasaran akan sukses jika para pemandu wisata aktif melakukan promosi melalui berbagai pola, salah satunya melalui media sosial yang saat ini semakin berkembang.
Para pemandu wisata perlu mendapatkan keterampilan dalam mengemas dan menyampaikan berbagai informasi yang dibutuhkan para wisatawan.
"Ke depan perlu dibuat paket agar para wisatawan bisa memilih beberapa tempat untuk dikunjungi, para pemandu wisata bisa saling berkoordinasi, bekerja sama sehingga pariwisata semakin berkembang, semakin banyak warga yang bisa merasakan manfaat sektor pariwisata ini, mulai dari pengelola destinasi, pelaku usaha kecil, kuliner, jasa transportasi, jasa penginapan dan lainnya," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten bangka Barat Muhammad Ali mengatakan para pemandu wisata di daerah itu akan terus diberikan pendampingan dan materi keterampilan secara rutin.
"Seperti yang kami laksanakan mulai hari ini dengan mengundang 40 orang pemandu ekowisata untuk mengikuti pelatihan selama tiga hari dengan mendatangkan narasumber yang kompeten di bidang tersebut," katanya.
Melalui kegiatan dalam dan luar kelas itu diharapkan para pemandu ekowisata di Bangka Barat nantinya dap[at memenuhi standar kompetensi nasional bidang kepemanduan dan mendapatkan sertifikat sebagai pemandu ekowisata.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Keterampilan kepemanduan ini penting dimiliki para pemandu wisata agar para wisatawan betah tinggal, merasa nyaman dan benar-benar mendapatkan pengalaman baru selama berada di daerah ini," kata Bupati Bangka Barat Sukirman di Mentok, Kamis.
Sebagai modal awal, kata Sukirman, para pemandu wisata perlu menggali banyak informasi agar semakin kenal potensi yang dimiliki terkait destinasi wisata yang akan disampaikan kepada wisatawan.
"Pemandu wisata merupakan salah satu ujung tombak dalam promosi wisata, mereka harus bisa 'menjual' potensi yang dimiliki dan mengemas dalam bahasa yang menarik saat disampaikan kepada wisatawan," katanya.
Dalam hal ini pengemasan kalimat, tata bahasa dan etika berkomunikasi perlu menjadi perhatian bagi para pemandu wisata agar wisatawan merasa nyaman dalam berkomunikasi.
Menurut dia, dengan modal potensi sumber daya alam dan manusia yang ada di Bangka Barat diyakini akan mampu menarik wisatawan datang ke daerah itu.
Beberapa potensi yang sedang dikembangkan, seperti Desa Airputih yang memiliki keunikan dalam budaya warga, legenda akan sangat menarik saat dipadukan dengan dengan adanya pelabuhan baru, kekayaan kebun karet, kelapa sawit, budidaya buah keranji dan penambangan timah.
Selanjutnya, Desa Pelangas yang memiliki potensi kelekak, bukit yang masih perawan, geosite, adat dan budaya warga yang masih terjaga dengan baik dan tetap dilaksanakan warga hingga saat ini merupakan potensi yang menarik untuk ditawarkan ke wisatawan.
"Dengan potensi yang sudah ada dan unik, tinggal bagaimana peran para pemandu wisata ini agar bisa mengkolaborasikan seluruh potensi menjadi semakin menarik. Dalam hal ini kita harus bekerja dengan penuh semangat dan jujur terhadap diri sendiri agar semakin berkembang," kata Sukirman.
Menurut dia, pemasaran akan sukses jika para pemandu wisata aktif melakukan promosi melalui berbagai pola, salah satunya melalui media sosial yang saat ini semakin berkembang.
Para pemandu wisata perlu mendapatkan keterampilan dalam mengemas dan menyampaikan berbagai informasi yang dibutuhkan para wisatawan.
"Ke depan perlu dibuat paket agar para wisatawan bisa memilih beberapa tempat untuk dikunjungi, para pemandu wisata bisa saling berkoordinasi, bekerja sama sehingga pariwisata semakin berkembang, semakin banyak warga yang bisa merasakan manfaat sektor pariwisata ini, mulai dari pengelola destinasi, pelaku usaha kecil, kuliner, jasa transportasi, jasa penginapan dan lainnya," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten bangka Barat Muhammad Ali mengatakan para pemandu wisata di daerah itu akan terus diberikan pendampingan dan materi keterampilan secara rutin.
"Seperti yang kami laksanakan mulai hari ini dengan mengundang 40 orang pemandu ekowisata untuk mengikuti pelatihan selama tiga hari dengan mendatangkan narasumber yang kompeten di bidang tersebut," katanya.
Melalui kegiatan dalam dan luar kelas itu diharapkan para pemandu ekowisata di Bangka Barat nantinya dap[at memenuhi standar kompetensi nasional bidang kepemanduan dan mendapatkan sertifikat sebagai pemandu ekowisata.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021