Sungailiat (Antara Babel) - Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dewasa ini hanya memiliki tiga orang guru sanggar kegiatan belajar (SKB) untuk seluruh paket dengan jumlah peserta belajar mencapai 206 orang.

"Saat ini jumlah guru di SKB hanya tiga orang untuk 206 peserta di seluruh paket, baik paket A, paket B maupun paket C," kata Kepala SKB Kabupaten Bangka, Suherman di Sungailiat, Selasa.

Menurut dia, idealnya untuk memberikan pendidikan yang maksimal bagi 206 orang peserta minimal tersedia guru pendidik atau pembimbing sebanyak 10 orang.

"Kami berharap kepada pemerintah daerah ke depannya ada penambahan jumlah guru pendidik agar dapat memberikan pelajaran kepada peserta dengan hasil yang memuaskan," katanya.

Dia menyebutkan, minat masyarakat untuk mengikuti kegiatan belajar non formal atau paket penyetaraan cukup tinggi setelah dikeluarkannya kebijakan oleh pemerintah daerah setempat dengan pendaftaraan dan belajar gratis.    
    
"Hanya saja tingginya minat masyarakat masuk pendidikan non formal belum didukung oleh jumlah guru maupun sarana pendukung lainnya yang memadai," katanya.

Ia menambahkan, selain membutuhkan penambahan guru pendidik pihaknya juga mengharapkan adanya penambahan biaya operasional.

"Kami memang mendapat bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp105 juta untuk berbagai kegiatan mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD), kegiatan kursus keterampilan dan berbagai kegiatan penting lainnya," katanya.

Menurut dia, pendidikan non formal di bawah binaan SKB perlu mendapat perhatian serius sebagaimana pendidikan formal dimana masyarakat mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan.

"Dana bantuan yang selama ini diserap dari pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten hanya untuk kegiatan pendidikan paket C atau penyetaraan SLTA, sementara untuk paket A dan B belum ada," katanya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015