Saham-saham Australia jatuh pada awal perdagangan Selasa pagi, menjelang keputusan suku bunga bank sentral, dengan saham sektor teknologi dan kesehatan memimpin penurunan setelah Wall Street ditutup melemah tajam semalam di tengah kekhawatiran atas kenaikan imbal hasil obligasi.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia merosot 0,4 persen pada pukul 00.07 GMT setelah turun sebanyak 0,6 persen, menjadi diperdagangkan pada 7.231,90 poin. Sehari sebelumnya, indeks acuan terangkat 1,3 persen atau 93,00 poin menjadi menetap di 7,287,50 poin.

S&P 500 di Wall Street merosot 1,8 persen pada Senin (4/10/2021) ke level terendah sejak pertengahan Juli dan Nasdaq yang berbasis teknologi anjlok 2,6 persen karena ketegangan perdagangan AS-China yang baru dan kekhawatiran inflasi.

Saham-saham teknologi Australia tergelincir 4,01 persen dalam penurunan intraday terbesar sejak 13 Mei. Raksasa buy-now-pay-later Afterpay Ltd dan WiseTech Global Ltd adalah yang berkinerja terburuk pada indeks, masing-masing terperosok 6,8 persen dan 4,4 persen.

Sementara itu, bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia, diperkirakan tidak akan mengubah suku bunganya sebesar 0,10 persen, sejak pemotongan November lalu, jajak pendapat Reuters menunjukkan.

Saham-saham logam dan pertambangan melemah 0,4 persen, dipimpin oleh kemerosotan 5,6 persen Ioneer Ltd dan penurunan 4,6 persen Australian Strategic Materials (Holdings) Ltd. Penambang global BHP Group dan Fortescue Metals Group masing-masing menyusut 0,1 persen dan 1,6 persen.

Melawan tren, saham sekitar energi melambung 2,5 persen setelah harga minyak melonjak ke puncak tiga tahun pada Senin (4/10/2021) dengan kelas berat Oil Search Ltd dan Santos Ltd memimpin kenaikan.

Penambang emas menguat 1,7 persen dan berada di jalur untuk kenaikan sesi kelima berturut-turut, karena harga emas naik semalam ke level tertinggi lebih dari satu minggu. Tietto Minerals Ltd melambung 10,5 persen, sementara Auteco Minerals Ltd terangkat 9,3 persen.

Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 turun 0,8 persen menjadi diperdagangkan di 13.236,70 poin.

Kepercayaan bisnis Selandia Baru turun pada kuartal ketiga karena penguncian COVID-19 terbaru melukai sentimen, kata sebuah lembaga pemikir swasta.

Pewarta: Apep Suhendar

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021