Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama DPRD Kepulauan Babel menyepakati Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2022 sebesar Rp2,486 triliun yang difokuskan pada pemulihan ekonomi masyarakat akibat COVID-19.
"Alhamdulillah, kita bersama DPRD menyepakati KUA-PPAS APBD tahun depan sebesar Rp2.486.859.229.656," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan usai penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) mengenai KUA-PPAS APBD Babel Tahun Anggaran 2022 di Pangkalpinang, Babel, Rabu.
Ia mengatakan enam fokus pembangunan utama ke depan yaitu agropolitan, bahari, pariwisata, ekonomi masyarakat, pendidikan, dan kesehatan.
Sementara itu, arah prioritas pembangunan penunjang akan difokuskan pada beberapa hal yaitu, pengembangan tata kelola pertambangan, pengembangan energi dan infrastruktur kewilayahan, pembangunan sosial, peningkatan tata kelola birokrasi dan pelayanan publik, pembangunan berdemokrasi, peningkatan pembangunan bidang kebencanaan, serta pengendalian lingkungan hidup.
"Arah kebijakan keuangan daerah masih difokuskan pada pemulihan ekonomi, belanja yang bersifat wajib lainnya dan mendukung tema rencana kerja pemerintah pusat, yaitu pemulihan ekonomi dan reformasi struktural," ujarnya.
Menurut dia, arah kebijakan pendapatan daerah yakni diarahkan melalui sumber-sumber penerimaan asli daerah seperti pajak dan retribusi, serta peningkatan dana perimbangan.
"Untuk tahun ini, dana perimbangan mengalami penurunan, di mana pada 2021 sekitar Rp1,7 triliun, namun untuk 2022 hanya Rp1,4 triliun," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya untuk memandirikan fiskal, ditambah berdasarkan penilaian dari Kementerian Keuangan RI bahwa fiskal Pemprov. Babel menuju kemandirian karena keefektifan kita (Pemprov. dan DPRD Babel) dalam merancang anggaran tersebut.
"Namun, kita tetap harus mencari potensi pedapatan lainnya untuk meningkatkan PAD kita," katanya.
Ketua DPRD Babel Herman Suhadi mengatakan enam fokus prioritas pembangunan utama yang disampaikan Gubernur Erzaldi merupakan terobosan yang sangat baik, terutama di bidang pendidikan.
"Kami mohon doanya agar pendapatan kita pada tahun 2022 bisa bertambah, serta dana DAK, DID, DAU tidak terjadi pengurangan yang signifikan di Babel. Hal itu bermuara untuk memenuhi apa yang diaspirasikan masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Alhamdulillah, kita bersama DPRD menyepakati KUA-PPAS APBD tahun depan sebesar Rp2.486.859.229.656," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan usai penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) mengenai KUA-PPAS APBD Babel Tahun Anggaran 2022 di Pangkalpinang, Babel, Rabu.
Ia mengatakan enam fokus pembangunan utama ke depan yaitu agropolitan, bahari, pariwisata, ekonomi masyarakat, pendidikan, dan kesehatan.
Sementara itu, arah prioritas pembangunan penunjang akan difokuskan pada beberapa hal yaitu, pengembangan tata kelola pertambangan, pengembangan energi dan infrastruktur kewilayahan, pembangunan sosial, peningkatan tata kelola birokrasi dan pelayanan publik, pembangunan berdemokrasi, peningkatan pembangunan bidang kebencanaan, serta pengendalian lingkungan hidup.
"Arah kebijakan keuangan daerah masih difokuskan pada pemulihan ekonomi, belanja yang bersifat wajib lainnya dan mendukung tema rencana kerja pemerintah pusat, yaitu pemulihan ekonomi dan reformasi struktural," ujarnya.
Menurut dia, arah kebijakan pendapatan daerah yakni diarahkan melalui sumber-sumber penerimaan asli daerah seperti pajak dan retribusi, serta peningkatan dana perimbangan.
"Untuk tahun ini, dana perimbangan mengalami penurunan, di mana pada 2021 sekitar Rp1,7 triliun, namun untuk 2022 hanya Rp1,4 triliun," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya untuk memandirikan fiskal, ditambah berdasarkan penilaian dari Kementerian Keuangan RI bahwa fiskal Pemprov. Babel menuju kemandirian karena keefektifan kita (Pemprov. dan DPRD Babel) dalam merancang anggaran tersebut.
"Namun, kita tetap harus mencari potensi pedapatan lainnya untuk meningkatkan PAD kita," katanya.
Ketua DPRD Babel Herman Suhadi mengatakan enam fokus prioritas pembangunan utama yang disampaikan Gubernur Erzaldi merupakan terobosan yang sangat baik, terutama di bidang pendidikan.
"Kami mohon doanya agar pendapatan kita pada tahun 2022 bisa bertambah, serta dana DAK, DID, DAU tidak terjadi pengurangan yang signifikan di Babel. Hal itu bermuara untuk memenuhi apa yang diaspirasikan masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021