Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memfokuskan peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat yang masih rendah, guna menekan angka kesakitan berbagai penyakit tidak menular yang tinggi di daerah itu.
"Gerakan PHBS Ini harus lebih digencarkan, jika tidak segera dilakukan maka akan menjadi ancaman bagi produktivitas Bangsa Indonesia," kata Asisten Bidang Administrasi Umum Pemprov Kepulauan Babel Mulyono di Pangkalpinang, Selasa.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel itu menjelaskan data PHBS Babel 2020 menunjukkan capaian rumah tangga ber PHBS sebesar 64,4 persen dengan indikator yang harus menjadi perhatian yakni angka merokok di dalam rumah sebesar 58,04 persen.
Tidak hanya itu, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) prevalensi obesitas usia >18 tahun cenderung meningkat dalam kurun waktu 9 tahun, yakni pada 2010 sebesar 11,7 persen dan meningkat menjadi 21,8 persen pada 2018.
"Saat ini jumlah penderita hipertensi dan diabetes melitus juga perlu menjadi perhatian, sebagai dampak dari pola perilaku hidup tidak sehat di masyarakat," katanya.
Menurut dia kalau berbicara mengenai pola hidup sehat dalam penanganan pandemi sudah baik, seperti cuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak dan sebagainya. Namun yang perlu ditingkatkan adalah pola makan, makan sayur dan buah, serta olahraga agar daya tahan tubuh juga meningkat.
"Pola makan ini yang tidak baik ini akan menjadi ancaman apabila derajat kesehatannya terganggu akibat perilaku hidup tidak sehat. Untuk itulah Germas diperlukan sebagai upaya promotif dan preventif untuk menjawab berbagai tantangan kesehatan," katanya.
Ia menambahkan pada dasarnya pencegahan penyakit sangat tergantung pada perilaku individu yang didukung dengan kualitas lingkungan disamping ketersediaan sarana prasarana, pelayanan kesehatan, genetik keturunan, serta dukungan dari berbagai pihak.
"Kita berharap masyarakat untuk lebih meningkatkan PHBS dan lebih banyak mengkonsumsi sayur serta buah-buahan untuk meningkat ketahanan tubuh di tengah pandemi ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Gerakan PHBS Ini harus lebih digencarkan, jika tidak segera dilakukan maka akan menjadi ancaman bagi produktivitas Bangsa Indonesia," kata Asisten Bidang Administrasi Umum Pemprov Kepulauan Babel Mulyono di Pangkalpinang, Selasa.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel itu menjelaskan data PHBS Babel 2020 menunjukkan capaian rumah tangga ber PHBS sebesar 64,4 persen dengan indikator yang harus menjadi perhatian yakni angka merokok di dalam rumah sebesar 58,04 persen.
Tidak hanya itu, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) prevalensi obesitas usia >18 tahun cenderung meningkat dalam kurun waktu 9 tahun, yakni pada 2010 sebesar 11,7 persen dan meningkat menjadi 21,8 persen pada 2018.
"Saat ini jumlah penderita hipertensi dan diabetes melitus juga perlu menjadi perhatian, sebagai dampak dari pola perilaku hidup tidak sehat di masyarakat," katanya.
Menurut dia kalau berbicara mengenai pola hidup sehat dalam penanganan pandemi sudah baik, seperti cuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak dan sebagainya. Namun yang perlu ditingkatkan adalah pola makan, makan sayur dan buah, serta olahraga agar daya tahan tubuh juga meningkat.
"Pola makan ini yang tidak baik ini akan menjadi ancaman apabila derajat kesehatannya terganggu akibat perilaku hidup tidak sehat. Untuk itulah Germas diperlukan sebagai upaya promotif dan preventif untuk menjawab berbagai tantangan kesehatan," katanya.
Ia menambahkan pada dasarnya pencegahan penyakit sangat tergantung pada perilaku individu yang didukung dengan kualitas lingkungan disamping ketersediaan sarana prasarana, pelayanan kesehatan, genetik keturunan, serta dukungan dari berbagai pihak.
"Kita berharap masyarakat untuk lebih meningkatkan PHBS dan lebih banyak mengkonsumsi sayur serta buah-buahan untuk meningkat ketahanan tubuh di tengah pandemi ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021