"Sejak Januari hingga Agustus 2022 tercatat 523 kasus DBD di seluruh kecamatan. Pada bulan September berdasarkan data yang sudah masuk dari Kecamatan Mentok ditemukan enam kasus dan dari Jebus 11 kasus, sedangkan dari empat kecamatan lain masih dalam proses pendataan oleh petugas," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bangka Barat Achmad Nursyandi di Mentok, Kamis.
Menurut dia, BPBD yang selama ini dilibatkan Dinas Kesehatan dalam upaya penanganan DBD memiliki tanggung jawab untuk melakukan sosialisasi, edukasi dan mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan gerakan PHBS dan PSN.
"Beberapa kali kami turun langsung ke lapangan untuk PSN bersama warga dan unsur pemerintah, TNI dan Polri. Kami berharap gerakan PSN itu terus berlanjut secara terus-menerus, terutama di musim hujan sebagai upaya memutus mata rantai kembang biak nyamuk sekaligus penyebaran DBD," katanya.
Secara berkala BPBD bangka Barat juga melakukan sosialisasi, edukasi dan simulasi gerakan bersih lingkungan di sekolah-sekolah, permukiman kumuh, rumah ibadah, perkantoran dan tempat umum lainnya sebagai upaya pemberantasan sarang nyamuk.
Menurut dia, gerakan PSN dinilai paling efektif memutus mata rantai penularan DBD, untuk itu diharapkan masyarakat ikut berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan secara terus menerus dan selalu menerapkan PHBS.
"Dinkes sebagai motor penggerak utama, kami BPBD siap membantu melakukan penyuluhan, edukasi dan simulasi pencegahan DBD kepada masyarakat agar terbangun kesadaran komunal memutuskan mata rantai penularan," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, sampai saat ini tercatat 540 kasus DBD dan delapan pasien diantaranya meninggal dunia.
Berdasarkan pencatatan per bulan pada 2022, yaitu pada Januari 110 pasien dan tiga meninggal dunia, Februari 58 kasus satu meninggal dunia, Maret 20 satu meninggal dunia, April 46 kasus, Mei 38 kasus, Juni 82 kasus, Juli 83 kasus dan dua meninggal, Agustus 86 kasus dan satu meninggal.
Sedangkan September tercatat 17 kasus dari dua kecamatan, sedangkan empat kecamatan lain masih dalam proses pendataan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bangka Barat gencarkan gerakan PHBS dan PSN cegah DBD