Upaya penanggulangan Covid-19 oleh Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Pemprov Babel) bersama seluruh Forkopimda menunjukkan dampak positif. Hal ini terlihat dari pelaksanaan vaksinasi yang terus gencar dilakukan, sehingga telah melampaui target nasional.

"Sekarang, tim vaksinasi yang diketuai Wakapolda terus bergerak untuk mengondisikan vaksinasi, sehingga capaian vaksinasi kita sudah mencapai 50 ke atas. Artinya, kita sudah berada pada tataran di atas rata-rata nasional yakni 45 persen. Kita sudah 53-54 persen," ujar Wakil Gubernur Babel , Abdul Fatah di Pangkalpinang, Senin.

Abdul Fatah mengatakan, efeknya dalam kurun waktu tertentu berdasarkan laporan yang diterima, kasus kematian COVID-19 tidak selalu terjadi setiap harinya. Ini menjadi salah satu indikator keberhasilan vaksinasi yang terus dilakukan, sehingga membentuk kekebalan atau imun tubuh bagi masyarakat.

"Contohnya, kalau dulu tidak pernah kita melihat hari tanpa adanya yang meninggal, tetapi sekarang sudah bisa melihat tanggal 1 tidak ada yang meninggal, tanggal sekian tidak ada," katanya.

"Dengan adanya vaksinasi tersebut, masyarakat memiliki daya tahan tubuh atau imun yang kuat untuk memerangi virus itu. Jadi, walaupun dia terserang, tetapi tidak mematikan karena sudah ada yang melindunginya. Tetapi masih dibutuhkan isolasi agar tidak menular ke orang lain," ujarnya.

Wagub memastikan, melandainya kasus ini tidak membuat pihaknya lengah. Justru, dalam waktu dekat ini, Pemprov Babel bersama Forkopimda memiliki satu program yang akan dijalankan, yakni Vaksinasi Berbasis Keluarga. 

Program tersebut akan memaksimalkan peran Satgassus Tracing dan Tracking, dengan cara jemput bola ke tengah-tengah masyarakat luas. Mereka akan memantau tiap keluarga hingga pedesaan yang belum tervaksin.

"Satgassus Tracing dan Tracking ini akan bergerak untuk memantau vaksinasi berbasis keluarga. Vaksinator sudah ada, nakes sudah ada. Jadi, saya rasa bulan November nanti sudah bisa jalan, sehingga kita akan menyapu seluruh desa dan rumah tangga," ungkapnya.

Jika kondisi ini terus bertahan (kasus COVID-19 yang melandai), orang nomor dua di Babel ini yakin akan berdampak kepada kehidupan masyarakat dengan menganggap COVID-19 merupakan kasus biasa, bukan lagi Pandemi melainkan Endemi.

"Artinya, ini menunjukkan penanganan dan penyembuhan Covid kita sudah bagus. Pencegahan juga sudah bisa. Namun, kehati-hatian tetap kita jaga dan harus tetap menaati protokol kesehatan," pungkasnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021