Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat sebanyak 41.255 keluarga di Negeri Serumpun Sebalai itu pada Februari 2024 beresiko stunting, sehingga perlu aksi bersama untuk menekan kasus stunting di daerah itu.
"Kegiatan ini untuk menyepakati aksi bersama dalam program prioritas nasional penurunan prevalensi stunting menjadi 14 persen," kata Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Kepulauan Babel saat membuka Safriati Safrizal saat memimpin rapat lanjutan percepatan penurunan stunting tahun 2024 di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan berdasarkan data Februari 2024 tercatat 41.255 keluarga beresiko stunting tersebar di Kabupaten Bangka 8.429, Belitung 4.877, Bangka Selatan 7.862, Bangka Tengah 6.615, Bangka Barat 6.605, Belitung Timur 2.389 dan Pangkalpinang 4.478 keluarga.
Ia menyatakan sinkronisasi data stunting berdasarkan NIK anak yang menjadi salah satu kendala saat ini perlu terus ditindaklanjuti, agar penanganan stunting ini tepat sasaran.
“Prinsip satu data ini memang harus kita upayakan, namun aksi untuk mengintervensi stunting ini secepatnya kita lakukan melalui integrasi kegiatan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan Rencana Kerja OPD,” ujarnya.
Kepala Dinsos Kepulauan Babel Budi Utama mengatakan ada beberapa upaya yang kita laksanakan dalam menekan angka stunting melalui pemberian makanan tambahan kepada anak m3ngalami stunting, ibu hamil dan lainnya.
"Melalui Program Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan aksi bersama ini diharapkan dapat menekan kasus stunting di daerah ini," katanya.
Dalam rapat lanjutan penanganan stunting tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah, Kepala Dinas Sosial dan PMD, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak,Kependudukan Pencatatan Sipil dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, serta perwakilan dari Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemprov Kepulauan Babel, yang bertujuan untuk menyepakati aksi bersama dalam program prioritas nasional penurunan prevalensi stunting menjadi 14 persen.
41.255 keluarga di Babel berisiko stunting
Kamis, 18 April 2024 20:46 WIB