Washington (Antara Babel) - Otoritas kereta bawah tanah Wahington pada Kamis memutuskan untuk menolak semua iklan dengan pesan SARA setelah diminta untuk menampilkan iklan kartun bergambar Nabi Muhammad SAW.

Larangan yang disetujui oleh dewan direksi Washington Metropolitan Area Transit Authority tersebut akan menolak semua iklan yang mengandung pesan politik dan relijius sampai akhir tahun, demikian juru bicara otoritas, lapor Reuters.

Sebelumnya, kelompok American Freedom Defense Initiative (AFDI) meminta otoritas transit untuk menampilkan kartun yang memenangi lomba menggambar Nabi Muhammad SAW yang digelar pada bulan ini di Texas.

Acara lomba yang provokatif itu kemudian berubah menjadi bencana. Dua orang tiba-tiba menembakkan senjata api di area perlombaan sebelum aksi mereka dihentikan oleh pihak kepolisian.

Kartun yang memenangi lomba tersebut menggambarkan Nabi Muhammad, lengkap dengan janggut dan turban, tengah melambaikan pedang sambil berteriak: "Kalian tidak boleh menggambar saya!"

Menurut kelompok AFDI, mereka ingin gambar tersebut ditampilkan di area kereta bawah tanah sebagai pesan kemerdekaan berpendapat.

Pamela Geller, pendiri AFDI, mengatakan bahwa kartun pemenang lomba adalah "sebuah opini politik."

"Tidak ada kekerasan apapun dalam kartun itu, Jika ada kelompok yang ingin Anda kritik, maka hal itu adalah tirani dalam kelompok tersebut," kata Geller pada Kamis waktu setempat.

Sebelumnya di New York pada April lalu, otoritas yang juga mengatur transportasi kota juga memutuskan untuk menolak semua iklan politik setelah kalah dalam pengadilan terkait iklan yang bertuliskan, "Hamas Membunuh Yahudi."

Sementara itu AFDI sendiri adalah kelompok yang terdaftar sebagai penyebar kebencian menurut lembaga Southern Poverty Law Center. AFDI sempat mengeluarkan iklan kontroversial di Chicago, Philadelpia, dan San Francisco.

Menurut juru bicara Washington Metropolitan Area Transit Authority, Dan Stessel, dewan direksi belum sempat melihat iklan bergambar Nabi Muhammad saat memutuskan untuk melarang semua iklan politik.

Di sisi lain, lembaga Council on American Islamic Relations, Nihad Awad, mengatakan bahwa AFDI tengah berupaya menyebarkan kebencian terhadap kelompok Muslim di antara warga Amerika Serikat.

"Mereka menunggangi hak kebebasan berpendapat untuk menyebarkan konsepsi yang salah, sekaligus memecah belah warga berdasarkan etnis dan kepercayaan," kata Awad.

Pewarta:

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015